Ketua Umum HMI Cabang Mataram 2019-2020 (dok. pribadi) |
Narasi Indonesia.com, MATARAM-Manusia adalah mahluk tuhan yang paling mulia di bandingkan dengan mahluk lainya, sebab Tuhan telah memberikan keunggulan berupa akal untuk berfikir, kemudian dengan berfikir ia akan memperoleh ilmu yang akan membawa dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan (Allah SWT) itu sendiri.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan berpikirnya tersebut, diantaranya adalah dengan berdiskusi di dalam suatu lembaga atau organisasi.
Memang tidak bisa dimungkiri semua yang dilakukan oleh manusia dalam organisasi pasti lebih mengedepankan tujuan untuk mencapai kemaslahatan, ketentraman dan keadilan.
Sisi lain HMI sebagai organisasi memiliki pandangan terkait dengan apa itu organisasi. Bagi HMI, Organisasi merupakan alat menyusun barisan perjuangan untuk membentuk insan Ulil Al-Bab dan masyarakat yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Artinya HMI bukanlah alat untuk dimanfaatkan demi kepentingan pragmatis individual. Didalam Al-Qur'an orang yang menggunakan akalnya diberi sebutan dengan gelar Ulil Albab yaitu orang yang berfikir dan berzikir "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal (Al-Baqarah 190)".
Karakter insan Ulil Albab adalah karakter yang selalu dirindukan oleh semua kader kader HMI, karena dengan mengedepankan karakter tersebut maka akan tercipta sosok intelektual sejati yang mampu membaca realitas zaman yang ia hadapi.
Kemudian dengan itu mengonstruksinya menjadi pikiran-pikiran yang yang benar, sekaligus memberi tawaran-tawaran alternatif untuk memandu jalannya kehidupan umat manusia yang diridhoi oleh Allah SWT.
Tugas dari Intelektual Ulil Albab adalah konsisten mengatakan kebenaran baik kepada sesama kader HMI, kepada Pemerintah, masyarakat yang kehidupanya melenceng dari nilai nilai kebeneran Sunnah dan Al-Qur'an.
Maka dari itu harapannya semoga Musda Badko Bali Nusra melahirkan ide ide yang benar benar fokus pada masyarakat lemah.
Edward Said sebut sebagai Kelompok Amatir, Kelompok Amatir adalah kelompok dengan aktivitas yang digerakkan oleh kepedulian dan rasa keadilan, bukan digerkan oleh kepentingan pragmatis individu “kepentingan sendiri” Dengan melebur langsung di tengah masyarakat yang terzolimi.