Mahasiswa Fakultas Fisip Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) |
Narasi Indonesia.com, MALANG-Berbicara mengenai globalisasi mungkin hal ini tidak asing lagi bagi kita. Akan tetapi orang secara umum hanya sebatas tahu nama globalisasi saja, mereka jarang memahami bagaimana cara perkembangan globalisasi itu sendiri dan makna sesungguhnya globalisasi.
Secara pendefinisian Globalisasi di artikan sebagai global yang artinya universal atau dunia sementara isasi adalah proses. Sementara menurut martin albrow (1997) bahwasanya Globalisasi adalah sebagai sebuah proses yang menjadikan orang-orang di dunia ini terhubung ke dalam sebuah dunia/ masyarakat global sehingga melahirkan masyarakat global yang universal.
Secara perkembangan globalisasi sendiri bergerak di tiga aspek. Pertama, berkaitan perkemangan Transportasi, perkembangan teknologi, dan yang ketiga perkembangan telekomunikasi. Contoh sederhana perkembangan transportasi, ketika kita melakukan perjalanan jauh atau perjalanan antar negara sudah sangat mudah dan cepat.
Semisalnya, ketika seseorang melakukan perjalanan antar negara, dia bisa makan pagi di Indonesia katakanlah, makan siang di Singapur, makan malam di Arab Saudi, Kalau di bandingkan ketika tidak ada transportasi maka perjalanan antar negara bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Perkembangan di aspek teknologi begitu cepat, yang menjadikan kehidupan kita serba mudah, cepat. Contohnya, ketika seorang petani ingin menanam padi, maka petani tersebut harus mencakulnya lama sekali, dengan adanya traktor yang mempermudah petani sebagai pengganti cangkul itu mempermudah dan cepat dalam melakukan pekerjaanya.
Menjadi sorotan yang paling penting perkembangan di aspek telekomunikasi, kita hidup dimana definisi jarang ruang dan waktu perlu sekiranya di definisikan ulang, karena perubahan revolusioner di bidang telekomunikasi menjadi jarak seolah tidak berarti, kita bisa terhubung dengan seseorang dengan cepat melalui fitu-fitur perkembangan telekomunikasi ini, perkembangan tiga aspek ini menandakan perkembangan Globalisasi.
Seiring dengan berjalanya waktu globalisasi ini bukan hanya di alami atau dirasakan oleh masyarakat perkotaan namun globalisasi ini sudah merambat sampai ke perdesaan, seperti yang di bahas di awal tadi bahwasanya globalisasi itu adalah untuk mencapai masyarakat yang universal.
Saya kira apa yang di inginkan oleh aktor globalisasi ini akan tercapai sampai ke pelosok-pelosok Desa. Itu bisa di lihat bagaimana perkembangan tiga aspek ini yang menjadi indikator perkembangan globalisasi. Tiga aspek ini saya kira sudah benar-benar di konsumsi atau di manfaatkan oleh masyarakat pedesaan. Perkembangan transportasi, teknologi, dan telekomunikasi di masyarakat pedesaan bukan hanya di konsumsi ataupun di manfaatkan tetapi secara tidak sadar hal inilah yang menjadi faktor perubahan sosial.
Berbicara mengenai perubahan sosial tentu ada dua hal yang harus kita bahas. Pertama, perubahan yang direncanakan, yang dimana perubahan yang telah dirancang terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di masyarakat ( agent of change). Kedua, perubahan sosial yang tidak direncanakan ialah perubahan yang terjadi dengan sendirinya di masyarakat atau di luar perencanaan sosial yang di buat (Ibrahim, 2019).
Dewasa ini, yang ingin saya bahas ialah terkait dengan perubahan sosial yang tidak direncanakan, kalau saya mengamati seperti yang dijelaskan di atas terkait dengan perubahan sosial di Desa yang tidak direncanakan itu di pengaruhi oleh faktor ekternal atau faktor di luar Desa tersebut.
Salah satu yang menjadi faktor perubahan sosial yang tidak direncanakan di Desa saya kira dampak dari globalisasi. Semisalnya dampak globalisasi di Desa di aspek transportasi, sebelum era modern biasanya masyarakat pedesaan ketika melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, biasanya mereka membutuhkan waktu yang cukup lama, entah melakukan perjalanan untuk melakukan transaksi perdagangan atau tujuan lain tetap mereka membutuhkan waktu bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Adanya transportasi yang sudah ada sampai ke Desa seperti motor, mobil, dan berbagai macam transportasi lainya, mereka tidak lagi membutuhkan waktu yang lama dan mempermudah aktiviats mereka seperti transaksi perdagangan. Contoh lain di aspek teknologi, biasanya masyarakat pedesaan ketika ada anggota keluarga yang sakit maka mereka dengan cepat mengunjungi tabib yang berada di Desa tersebut. Namun, proses pengobatan di tabib biasanya melakukan dengan hal yang mistis dengan adanya teknologi di ranah medis, masyarakat Desa tidak perlu lagi berobat di tabib dan langsung ke rumah sakit terdekat, itu dampak perkembangan teknologi di Desa.
Belum lagi di aspek telekomunikasi, biasanya masyarakat Desa untuk melakukan komunikasi jarak jauh mereka menggunakan surat lewat pos atau untuk mendapatkan informasi di luar Desa mereka tidak mendapatkannya. Namun, dengan adanya kecanggihan telekomunikasi mereka tidak perlu lagi mengirim surat lewat pos sudah bisa langsung bicara dengan orang yang menjadi tujuan dengan adanya telekomunikasi berupa hp dan di fasilitasi fitur-fitur yang ada di hp untuk mendapatkan informasi yang terjadi di Dunia, sudah sangat mudah di dapatkan bahkan anak kecil sekalipun sudah bisa memakai alat telekomunikasi.*
Penulis
Herman (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang)
Editor
DC/NP