Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang (dok. pribadi) |
Narasi Indonesia.com, MALANG-Kapal mulai berlayar, aku pun tak sanggup meliriknya, para penguasa tunggal mulai melirik-lirik bagaikan binatang buas mulai mengawasi mangsanya.
Aku pun merinding mendengar suara-suara rakyat berjalan berbaris-baris menuju pinggiran rumah para penguasa. Mulai berteriak-teriak, kami haus, kami lapar, kami pun berderas air mata melihat bumi pertiwi dihuni oleh orang-orang sombong dan angkuh.
Dari ujung Timur sampai ujung Barat, dari ujung Selatan sampai ujung Utara mulai berkumpul dan bersorak-sorai, membawa simbol-simbol kebencian atas kekuasaan.
Seseorang naik di atas mobil komando berteriak, keadilan, keadilan dan keadilan di bumi Pertiwi kemana kau berada.*
Penulis
Dae Cung
Malang, 26 Januari 2023