Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketika Pupuk Lebih Berharga Dibandingkan Emas

Kamis, 12 Januari 2023 | Januari 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-13T03:35:23Z

Muhammad Irfan Mahasiswa Pascasarjana Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang (dok. pribadi)

Narasi Indonesia.com, MALANG-Diera zaman yang semua teknologi serba mengalami kemajuan, masih ada golongan orang yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dalam menjalani kehidupanya. Kelompok tersebut ialah para petani yang semakin lama semakin tersiksa dengan semua kebutuhan yang dibutuhkan petani dalam menjalankan pekerjaan nya dalam bertani, mulai dari kebutuhan dasar seperti :bibit, obat – obatan dan pupuk yang mengalami kenaikan setiap tahunya.


Dimana harga pupuk merek UREA diharga kisaran harga Rp. 500.000 dan harga tersebut masih berptensi naik, harga tersebut tidak sebanding dengan harga panen padi yang selalu bertahan diangka kisaran Rp. 4.000 – Rp.5000. per kg. harga tersebut selalu bertahan tanpa ada potensi naik meskipun harga pupuk dan obat – obatan yang mengalami kenaikan tiap tahunnya.


Semua kenaikan tersebut tidak di imbangi dengan kebutuhan pupuk yang tersedia di lapangan sulit untuk di dapatkan oleh para petani, padahal pupuk memiliki peran yang sangat fatal bagi berlangsunya kehidupan tanaman yang ditanam para petani kita. Karena jika tanaman kekurangan pupuk maka pertumbuhanya tidak maksimal yang berakibat pada hasil panen nya yang kurang memuaskan.


Jika petani ingin membeli pupuk subsidipun sangat sulit banyak persyaratan yang harus dipenuhi para petani karena dengan jumlah terbatas yang tersedia di pasaran, padahal padi merupakan tanaman pokok bagi masyarakat akan tetapi kebutuhan untuk mendukung kegiatan pertanian Di Indonesia.


Semua orang mengetahui bahwa negara kita dijuluki tanah surga ibarat pepatah “tongkat kayu dan batu menjadi tanaman" tetapi kenyataan nya terbalik dengan keadaan dilapangan, mengapa kita masih mengalami kesulitan di negeri yang di juluki tanah surga padahal dari ujung aceh hingga marauke semua tersimpan begitu banyak kekayaan alam yang sangat melimpah. Akan tetapi kita sebagai warga negara terasa sulit untuk merasakan kekayaan negeri ini, mungkin julukan tanah kita tanah surga hanya sebatas julukan saja.


Sebenaranya para petani tidak ada masalah dengan keniakan di semua produk pertanian asalkan pupuk tersebut keberadaanya mudah di dapatkan oleh para petani, kemudaian akses jalan – jalan ke tempat lahan pertanian di bangun sehingga membantu prsoses kegiatan pertanian. Serta harga gabah dapat diperhatikan lagi jika semua barang pupuk, dan obat -obatan naik supaya juga di naikan juga agar hasil panen padi petani bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari dan cukup untuk digunkan modal menanam padi kembali.


Petani juga berharap kepada pemerintah untuk membantu para petani untuk menyediakan pupuk dan pasar yang setabil, supaya keberlangsungan petani Indonesia bisa berjalan dengan lancar. Karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani, jika pemerintah benar – benar serius memperhatikan masalah tersebut tidak dipungkiri dapat menarik minat dari golongan para pemuda untuk minat menjadi petani.


Karena mayoritas petani Indonesia berumur 40 – 50 tahun, jika tidak ada regenerasi maka dalam jangka 10 tahun kedepan kita akan mengalami kesulitan untuk mencari petani yang mau bekerja sebagai petani. Karena golongan muda tau bahwa harga pupuk yang mahal serta sulit di dapat ditambah harga jual padi yang murah membuat minat golongan muda tidak mau menjadi petani.*


Penulis

Muhammad Irfan (Mahasiswa Pascasarjana Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang)


Editor

RM/NI

×
Berita Terbaru Update