Yusi Ramadani Ketua BEM STTL Mataram (dok. pribadi) |
Narasi Indonesia.com, MATARAM-Sosial Animal atau Mahluk Sosial merupakan mahluk yang saling hidup dan berinteraksi
dengan mahluk sosial yang lain. Bahkan Sosial Animal ini mempunyai ciri khas
masing-masing ketika berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Sosial Animal ini
juga tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan dan alam, karena yang
mengembangkan lingkungan dan alam itu semua berawal dari manusia itu sendiri.
Begitupun lingkunngan dan alam, ketika tidak ada manusia yang mengembangkannya,
maka lingkungan dan alam tidak seperti yang kita diami saat ini.
Seiring berkembangnya
jaman, peningkatan kuantitas dan kualitas manusia semakin berbeda-beda. Dan
inilah dampak negatif paling besar yang dimiliki manusia hari ini, dimana
manusia sering membicarakan perilaku buruk orang lain, hingga melupakan
perbuatan buruk dari perilaku yang dia berikan terhadap orang yang dia
bicarakan. Sebenarnya penyakit seperti itu mudah dihindari dengan cara Deon dan
Telos (kewajiban dan tujuan).
Deon dan Telos adalah sikap
manusia yang mencerminkan perilaku baik kepada manusia lain, misalnya ada orang
yang datang ke rumah kita lalu meminta perlindungan dan kita mempersilahkan
orang itu masuk di rumah kita. Setelah itu datang sekelompok orang menanyakan
kepada kita “apakah kamu melihat orang yang lari kemudian masuk ke rumah mu?”
bila kita mengiyakan, maka orang yang berdarah tadi akan di habisi oleh orang
yang mencari dirinya. Kewajiban kita yang mempunyai rumah adalah melindungi
orang yang berdarah yang masuk di rumah kita, karena pada saat dia masuk, orang
itu mengatakan “jangan beritahu mereka bahwa aku ada di rumah mu, karena ketika
engkau memberitahu ku, aku akan dibunuh” dan kita mengiyakannya, nah disitulah
letak komitmen kita pada saat mempertahankan kewajiban kita dalam melindungi
orang yang sedang memintai perlindungan kepada kita.
Dari situ kita menyadari,
bahwa penyakit seperti itu bisa dihindari dengan cara mempertahankan kewajiban
dan tujuan kita dalam meningkatkan kepercayaan orang lain kepada kita sebagai Sosial
Animal. Sehingga kuantitas dan kualitas akan mudah didapatkan oleh semua
manusia bila dia memberikan perilaku yang baik kepada manusia lain tanpa
memandang keadaan derajat.*
Penulis
Yusi Ramadani (Ketua BEM STTL Mataram)
Editor
KK/NI