Presiden ke-6 melihat lukisan di galeri lukisan Kota Malang (dok. istimewa) |
Narasi Indonesia.com, MALANG-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono RI ke 6 menunjukan kecintaanya terhadap seni lukis. Dia membeli sejumlah lukisan di Azam Gallery, Perumahan Araya Blok N3 Nomor 5, Kota Malang untuk persiapannya membangun Museum dan Galeri Seni di Pacitan.
“Tadi saya lihat beberapa, saya bandingkan, saya cocokkan dengan koleksi yang sudah ada sehingga saya nanti akan beli lukisan yang belum ada. Tetapi saya akan beli cukup banyak,” terangnya.
“Saya tidak melihat pelukisnya, bisa pelukis pinggir jalan, bisa yang punya sanggar dan bisa sudah punya nama,” lanjutnya.
Kalau itu bagus, beautiful dan masyarakat perlu melihat, itu juga saya koleksi dan Insya Allah akan saya pajang di Museum dan Galeri Seni di Pacitan,” ujarnya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengaku optimis, pemerintah akan mendukung dalam mengembangkan dan memajukan dunia seni dan budaya. Selain itu, dia berharap peran dunia usaha juga terlibat dalam menyukseskan hal itu.
“Sehingga makin berkembang lah karya para seniman kita, dan para seniman sendiri itu juga perlu memiliki pikiran-pikiran dan inisiatif bagaimana mengkomunikasikan hasil karyanya kepada masyarakat luas,” tutur SBY.
Sementara itu, pemilik Azam Gallery, Azam Bachtiar mengatakan, untuk harga lukisan yang dibeli kisaran Rp15juta hingga dibawah Rp100 juta. SBY masih melakukan kurasi untuk membeli dari sekitar 18 lukisan karya 7 seniman yang ada di tempatnya.
“Setiap pelukis membawa fotonya sendiri, plus foto mereka pribadi, itu ada ukuran sendiri, media yang digunakan itu dikirim ke ajudannya, diteruskan ke Pak SBY, itu dikurasi sendiri. Setelah melihat dari foto, beliau melihat fisiknya, oleh sebab itu beliau kesini langsung,” ujar Azam.
“Untuk karya lukisannya, ada dari Malang, saya sendiri Azam Bachtiar, terus Dadang Rukmana, kemudian dari Pasuruan ada Badri, dari Tulungagung ada Nur Ali, dari Kota Batu ada Kubu Sarawan dan Juari. Tadi sudah berkeliling, terus sudah menentukan mana yang mau dibeli. Berapa jumlahnya saya tidak tahu,” pungkasnya.*
RM/NI