![]() |
Pidato Pengukuhan Guru Besar FKM UI Prof. Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, M.A.R.S. (dok. UI) |
Narasi Indonesia.com, JAWA BARAT-Dalam pidato pengukuhan
sebagai Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM
UI), Prof. Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, M.A.R.S., menyampaikan tentang
disparitas dalam layanan kesehatan masih terjadi di Indonesia, pada Jumat
(10/3/2023).
Sekjen Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan penjelasan
bahwa dokter di Indonesia jumlahnya cukup, namun terkonsentrasi di kota besar
dan provinsi tertentu. Tercatat bahwa, DKI Jakarta sebagai provinsi dengan
rasio dokter terbaik, yakni satu dokter menangani 608 penduduk. Sedangkan,
Sulawesi Barat adalah provinsi dengan rasio terendah, yakni satu dokter
mengurusi 10.417 penduduk,” terang Prof. Dumilah, pada Rabu (8/3/2023),
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa berdasarkan World Health
Organization (WHO) kelompok rentan diartikan sebagai tunawisma, orang yang
tinggal di rumah yang tidak layak, pekerja migran, penyandang disabilitas,
orang yang tinggal di daerah terpencil, orang yang tinggal dalam kemiskinan,
orang yang terdampak kerentanan, dan orang yang terdampak kesenjangan digital,
hingga saat ini masih belum terpenuhi hak kesehatannya.
Pengertian kelompok rentan menurut Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 masih terbatas pada golongan tertentu dan sudah seharusnya
diperbaharui.
“Beberapa kelompok
rentan yang masih belum optimal mendapatkan perhatian antaran lain adalah
Masyarakat Adat atau Komunitas Adat Terpencil, Orang dengan HIV/AIDS, dan
pekerja migran,” jelas Prof. Dumilah.
Menurutnya, penguatan prioritas politik dalam hal
pengembangan kebijakan kesehatan bagi kelompok rentan perlu dilakukan, karena
hal tersebut dapat memaksa pengambil kebijakan untuk meningkatkan political
will dalam mengeluarkan energi dan daya upaya dalam mencapai tujuan politiknya.
Hal ini selaras dengan target utama Sustainable Development Goals 2030 “Leave
No One Behind”.
“Pandemi COVID-19 merupakan bukti nyata bagaimana prioritas
politik penanganan pandemi berhasil mengubah situasi chaos menjadi prestasi,” lanjutnya.
Prof. Dumilah kemudian menyampaikan Model Prediktif
Penguatan Prioritas Politik pada Pengembangan Kebijakan Kesehatan yang sudah
disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
“Kompleksitas situasi dinamis di Indonesia membuat
penggambaran pengembangan kebijakan kesehatan tak dapat dilakukan hanya dengan
mengacu pada kerangka atau model baku yang telah ada. Diperlukan adaptasi dan
penyesuaian kontekstualisasi dari kerangka sebelumnya untuk dapat menganalisis
dan memahami situasi yang terjadi,” pinta Prof. Dumilah.
Penghujung penyampaian, Prof. Dumilah membacakan sebuah
puisi yang menarasikan cara penguatan prioritas politik pengembangan kebijakan
kesehatan akan bermakna bagi masyarakat, terutama kelompok rentan. Harapannya,
kesenjangan dan kesuraman pelayanan kesehatan bagi masyarakat rentan kelak akan
menjadi pajangan di museum dengan diterapkannya prioritas politik yang dari
awal disuarakan.
Prosesi pengukuhan Prof. Dumilah dipimpin oleh Rektor UI,
Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D., dan disiarkan secara virtual melalui kanal
Youtube Universitas Indonesia dan UI Teve. Tampak hadir Anggota DPR RI Komisi
VIII, Dr. IR. H. Nanang Samodra, KA., M.Sc.; Ketua Dewan Pertimbangan Presiden
Menteri Kesehatan RI periode 2004-2009, Dr. Dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K).;
Ketua Dewan Pengurus Korpri Unit TNI AD Periode 2020-2024, drg. Nora Tristyana,
MARS.; Ketua Umum Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia, Brigadir Jenderal
(Purn.) Dr. Supriyantoro, Sp.P.MARS.; Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional
Indonesia, Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Budiman, Sp.BP-RE(K)., MARS.,MH.;
Ketua umum IKAMARS / Direktur Profesional Tenaga Kesehatan RSPAD, Brigadir
Jenderal TNI dr. Dewi Puspitorini, Sp.P., M.A.R.S.; Kepala Pusat Kebijakan
Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dr.
I. Gede Made Wirabrata, S.Si., Apt., M.Kes., M.M., M.H.; Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Dr. Santi Martini, M.Kes.; dan
Direktur Utama RSUI, Dr. Dr. Astuti Giantini, Sp. PK (K), MPH.*
Monta/NI