Foto Penulis, Kintan Kurniati, S.Pd. (dok. istimewa) |
Penulis: Kintan Kurniati, S.Pd.
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan permasalahan bahwa kegiatan belajar mengajar guru masih menggunakan metode yang konvensional yang hanya menyampaikan materi yang mengacu pada buku guru dan teks saja. Guru juga masih kurang optimal dalam menggunakan media yang memanfaatkan teknologi. Dalam penggunaan media juga terbatas, media yang sering digunakan oleh guru yaitu gambar poster, benda-benda disekitar kelas, dan lainnya. Akan tetapi guru lebih sering menggunakan media yang berupa gambar-gambar disekitar kelas yang dirasa kurang efektif, sehingga tidak adanya variasi media yang berbasis teknologi, sehingga guru kesulitan menyampaikan materi dan pembelajaran kurang menarik. Untuk itu peneliti mengembangkan media berbasis vidio animasi sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini menggunakan pengembangan model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu: Analisis (Analysis), Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementasi) dan Evaluasi (Evaluation). Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menghasilkan produk berupa vidio animasi. Data hasil validasi dari ahli materi memperoleh presentase sebesar 79%, validasi ahli media mendapat presentase 91% dengan kualifikasi sangat baik, dan validasi dari ahli pembelajaran mendapat presentase 97% dengan kualifikasi sangat baik. Sedangkan untuk hasil keefektifan media vidio animasi diperoleh dari nilai soal evaluasi dengan presentase 92,6% sera data hasil respon siswa memperoleh 94% . Hasil tersebut menunjukkan bahwa vidio animasi sangat menarik dan layak digunakan di Sekolah Dasar.
Pendahuluan
Pendidikan yaitu sebuah hal penting yang terdapat pada diri manusia dalam bermasyarakat ataupun dalam bersosialisasi, karena pendidikan merupakan salah satu upaya penting yang memiliki tujuan untuk meningkatkan segala kemampuan manusia yang ada pada dirinya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dalam Bab 1 Pasal 1 ayat (1) pendidikan adalah menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran secara sadar dan sistematis, sehingga peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya dan memiliki kekuatan spiritual dalam beragama, pengendalian diri, kepribadian, kebijaksanaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pembelajaran yang layak, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah, terutama pada saat anak berada dalam masa produktif dimana tingkat perkembangan dan pertumbuhan anak terjadi dengan baik.
Hasil belajar merupakan tingkat pengetahuan yang dicapai oleh peserta didik melalui materi yang diterima ketika mengikuti dan mengerjakan tugas maupun kegiatan pembelajaran (Ifah, 2013). Hasil yaitu kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan peserta didik sehingga menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sebelumnya (Sjukur, 2012). Hasil belajar peserta didik yaitu berupa aspek kognitif, psikomotor, dan aspek efektif (Setiawan, 2008). Aspek kognitif ini meliputi penguasaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip serta kinerja pemecahan masalah. Sedangkan aspek psikomotor berupa keterampilan fisik dalam melakukan eksperimen. Sedangkan pada aspek efektif adalah sikap peserta didik terhadap pelajaran dan pembelajarannya. Apabila mengacu dari pendapat yang ditemukan oleh para ahli maka dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang baik yang bersifat sikap (efektif), pengetahuan (kognitif), maupun keterampilan (psikomotorik) yang semuanya ini diperoleh dari proses belajar dan mengajar.
Media pembelajaran merupakan salah satu atribut pembelajaran yang mampu menjadikan perantara tenaga pendidik dan peserta didik di dalam mekanisme pembelajaran (Sugini & Basit, 2020:29). Menurut Latifah & Lajulfa (2020:26) media menggambarkan segala entitas yang bertugas untuk mempresentasikan materi pembelajaran pada peserta didik dan dapat membentuk pikiran maupun perasaan pada peserta didik sehingga menciptakan antusiasme belajar. Media ialah tempat dari segala informasi terkait suatu materi yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik (Andriyani, Dewi & Zulfitria, 2020:173).
Manfaat menggunakan media pelajaran ialah bukti salah satu penerapan TIK pada kurikulum 2013, yang dimana media memiliki peran yang sangat penting sebagai sarana siswa agar siswa dapat memahami isi pembelajaran secara maksimal. Jenis media yang saat ini digunakan sebagai penunjang pembelajaran salah satunya adalah vidio animasi. Jenis media pembelajaran terbagi menjadi empat bagain, yaitu (1) media visual, (2) media audio, (3) media audio visual, (4) dan multimedia (Asyhar, 2011). Vidio animasi ini termasuk ke dalam jenis multimedia karena menyajikan informasi tanpa batas, dapat menguraikan suatu konsep dengan sederhana, mengajarkan keterampilan, menjelaskan terjadinya suatu proses, dan memperpanjang ataupun menyingkatkan waktu, serta dapat mempengaruhi sikap (Arshad, 2014). Sedangkan Media animasi ialah media yang disajikan berisi gambar yang dirangkai sehingga menghasilkan sebuah gerakan. (Utami, 2011).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6 September 2021 pada wali kelas III, proses pembelajaran di kelas III SDN 2.
Girimoyo diperoleh data bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru masih menggunakan metode yang konvensional yang hanya menyampaikan materi yang mengacu pada buku teks saja. Guru juga masih kurang optimal dalam menggunakan media yang memanfaatkan teknologi. Dalam penggunaan media terbatas, media yang sering digunakan oleh guru yaitu gambar poster, benda-benda di sekitar kelas, dan lainnya. Akan tetapi guru lebih sering menggunakan media yang berupa gambar poster maupun benda-benda disekitar kelas yang dirasa kurang efektif. Sehingga tidak adanya variasi media pembelajaran yang berbasis teknologi yang digunakan oleh guru, sehingga guru kesulitan menyampaikan materi dan pembelajaran terkesan kurang menarik.
Berdasarkan analisis kebutuhan di atas menunjukkan bahwa sekolah membutuhkan variasi media pembelajaran yang berbasis teknologi yang memudahkan guru menyampaikan pesan kepada peserta didik dan mampu menarik perhatian peserta didik dalam belajar. Media yang telah dikembangkan yaitu media berbasis vidio animasi pada materi tematik tema 4 Kewajiban dan Hakku di Sekolah. Adanya keterbatasan dalam penggunaan media, sehingga peserta didik tidak aktif saat proses pembelajaran. Hal tersebut menjadikan permasalahan utama yang harus diperhatikan, karena media merupakan peranan penting dalam penyampaian informasi atau materi dari guru yang ditujukkan kepada peserta didik. Salah satu upaya yang harus dilakukan sebagai mengatasi keterbatasan dalam penggunaan media tersebut yaitu membuat media semenarik mungkin agar pembelajaran berjalan secara efektif. Sehingga peserta didik aktif serta meningkatkan konsentrasi peserta didik dalam belajar secara dan efisien dan mempermudahkan guru dalam mengkondisikan kelas.
Peneliti mengembangkan vidio animasi pembelajaran ini karena karakteristik belajar siswa di tingkat Sekolah Dasar pada SDN 02 Girimoyo yang memiliki minat terhadap hal-hal yang kongkrit, realistik, dan memiliki minat-minat pada mata pelajaran khusus. Pada pembelajaran vidio animasi disajikan dengan karakter yang yang mampu bergerak, didesain dengan warna-warna yang terlihat menarik yang disukai oleh siswa di tingkat Sekolah Dasar. Tujuan dari pengembangan vidio animasi ini adalah supaya siswa lebih senang, lebih tertarik, lebih bersemangat dan lebih memahami materi yang sedang dipelajarinya.
Cara untuk mengatasi motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah yaitu, dalam proses pembelajaran guru harus mampu menyampaikan pesan pembelajaran secara menarik dan menggunakan media semenarik mungkin sehingga apa yang disampaikan oleh guru menggunakan sarana dan Teknik baru dan menarik akan menjadikan daya tarik tersendiri bagi siswa. Karena kurangnya motivasi dan ketidak mampuan siswa memahami materi, sehingga pada pembelajaran perlu digunakan media yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dan memberi pemahaman terkait materi maupun isi pelajaran yang disampaikan secara lebih detail.
Metode
Model yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan (Research And Development) merupakan metode penelitian yang digunakan sebagai menghasilkan suatu produk yang dikembangkan, dan menguji keefektifan produk yang telah dikembangkan (Sugiyono, 2016:407). Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah tahap analisis penelitian pengembangan media vidio animasi. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan, analisis kebutuhan ini dilakukan melalui wawancara dan observasi. Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dalam mengembangkan media pembelajaran yang didalamnya termasuk tujuan ataupun objek yang telah dibuat. Berdasarkan hasil wawancara yang didapat peneliti, data yang diperoleh bahwasannya kegiatan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan pada kurikulum 2013, akan tetapi guru masih jarang sekali menggunakan media pembelajaran.
Peneliti melakukan tahapan desain atau perencanaan dari media vidio animasi, supaya media yang diharapkan untuk proses pembelajaran mampu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Peneliti melakukan pengembangan sebagai berikut : (a) Pengembangan media sesuai dengan kebutuhan siswa yang kurang tertarik pada pembelajaran tematik tema IV “Kewajiban dak Hakku” akibat terlalu monotonnya cara guru menyampaikan materi dan kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, dan kurangnya semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, (b) Perencanaan sesuai kebutuhan siswa kelas III Sekolah Dasar. (c) Membutuhkan media vidio animasi semenarik mungkin, agar peserta didik tertarik dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Pengembangan media merupakan tahap ketiga pada proses model pengembangan ADDIE. Pengembangan produk ini dilakukan setelah melakukan analisis kebutuhan peserta didik yang sudah dirancang sesuai desain yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti. Pengembangan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya : (a) Mengumpulkan bahan berupa materi-materi yang sesuai dengan pokok bahasan, dan (b) Menentukan penyusun pembuatan media pembelajaran berbasis vidio animasi yang berisi materi tentang kewajiban dan hakku di sekolah yang nantinya akan dibuat semenarik mungkin ataupun berkarakter. Pada tahap Implementasi ini yaitu sebagai langkah nyata untuk menerapkan media pembelajaran yang sudah dibuat. Sesuai dengan sasarannya, produk ini akan diimplementasikan di SDN 02 Girimoyo. Tahap evaluasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data berupa komentar dan saran dan validasi ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran untuk menyempurnakan media sebelum diimplementasikan di SDN 2 Girimoyo. Apabila hasil akhir dari pengembangan media vidio animasi ini tidak sesuai dengan yang diharapkan maka peneliti akan melakukan perbaikan dari hasil validasi dari tim ahli supaya media pengembangan mampu diperbaiki kekurangan supaya agar lebih baik.
Penelitian dilaksanakan oleh peneliti yaitu di SDN 02 Girimoyo yang berada di Jl. Ponorogo No.37 Karang Ploso Kota Malang, Jawa Timur 65152. Waktu penelitian dilaksanakan semester ganjil Tahun Ajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik observasi digunakan untuk menganalisis ruang lingkup kebutuhan penelitian, analisis, karakteristik peserta didik sebelum dan sesudah implementasi media vidio animasi. Wawancara digunakan untuk meninjau kebutuhan yang berada pada lingkungan sekolah, situasi dan syarat serta karakteristik peserta didik, dan materi pembelajaran. Angket digunakan untuk mengetahui respon dari guru dan siswa setelah mengimplementasikan media vidio animasi dilakukan. dokumentasi ini yang bertujuan untuk melengkapi data untuk memperkuat data pada saat menerapkan Media vidio Animasi yang nantinya akan diolah menjadi analisis deskriptif. Peneliti mengambil dokumentasi pada saat peneliti menerapkan vidio animasi, dokumentasi ini berupa foto-foto selama pelaksanaan proses pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan media pembelajaran berbasis vidio animasi yang dilakukan oleh peneliti mengacu pada model pengembangan (Research and Development), model ini memiliki lima tahap yaitu: Analisis (analysis), perancangan (Design), pengembangan (Development), penerapan (Implementation), dan evaluasi (Evaluation). Model pengembangan ADDIE ini dipilih untuk membuat produk pengembangan media vidio animasi, karena penataan dari langkah-langkah pengembangannya yang sistematis. Model ADDIE ini juga memiliki tahap evaluasi untuk kegiatan pengembangan produk di setiap tahapannya.
Dimulai dari tahap analisis, pada Pengembangan media ini peneliti melakukan didik, dan memudahkan peserta didik mempelajari materi yang sulit dan mampu menyajikan objek secara detail karena di dalam vidio animasi menampilkan potongan-potongan gambar yang terlihat hidup. Dengan penggunaan media vidio animasi mampu membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Tahapan yang kedua yaitu rancangan, pada tahapan ini peneliti membuat rancangan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada siswa kelas III SDN 02 Girimoyo. Berdasarkan analisis kebutuhan diketahui bahwa membutuhkan variasi media yang mudah digunakan dan mampu meningkatkan motivasi serta hasil belajar peserta didik. Kelebihan dalam perancangan media ini adalah dilihat dari karakteristik peserta didik, yang dimana peserta didik senang dengan hal yang baru, menyukai media yang membuat gambar-gambar, suara dengan tampilan yang menarik di dukung dengan pernyataan Darmanto (2015: 25) bahwa dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan tujuan pembelajaran, kesesuaian media dengan materi, tersedianya sarana dan prasara, dan karakteristik peserta didik, hal ini dikarenakan di setiap pelajaran pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga tidak semua media bisa digunakan untuk semua pelajaran. Pengembangan media vidio animasi memuat tema 4 “kewajiban dan hakku” subtema 2 “kewajiban dan hakku di sekolah” pembelajaran 2 yang dikembangkan menggunakan aplikasi adobe flash . Media pembelajaran vidio animasi yang dikembangkan mempunyai keterbatasan yaitu haya memuat pada tema 4 “kewajiban dan hakku” subtema 2 “kewajiban dan hakku di sekolah” pembelajaran 2.
Tahap yang ke tiga yaitu tahap pengembangan, tahap pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah merancang wujud nyata yaitu vidio animasi, setelah media vidio animasi jadi, dilanjutkan dengan validasi media oleh ahli materi dan ahli media agar mengetahui kelayakan media serta memperoleh masukan terhadap media yang telah dikembangkan. Kelebihan dalam tahap pengembangan ini adalah dilakukan validasi oleh ahli materi dan ahli media sehingga media yang akan diimplementasikan betul-betul layak digunakan, didukung dengan hasil validasi materi mendapat presesntase 79,5% dengan saran teks pada materi dibuat sendiri. Hasil dari validasi media mendapat presentase 91,6% dengan saran animasi harus ditampil full dan iringan lagu di pelankan.
Tahap yang keempat yaitu tahap implementasi, pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu menguji cobakan media vidio animasi. Implementasi ini dilakukan pada tanggal 12 Mei 2022. Kelebihan dalam tahap ini yaitu peneliti bisa mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran ketika menggunakan media, terlihat dari hasil implementasi media vidio animasi memperoleh nilai rata-rata 92,6%. Berdasarkan hasil tersebut media animasi yang telah dikembangkan efektif dan mampu membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran sesuai dengan pemikiran Kustandi & Darmawan (2020) media pembelajaran yaitu alat yang bisa membantu prosesnya pembelajaran yang digunakan untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Media berbasis vidio animasi yang sudah diimplementasikan ini, nantinya akan menghasilkan bahwa media berbasis vidio animasi mampu membuat peserta didik tertarik dalam menggunakannya, mampu membantu motivasi serta meningkatkan hasil belajar peserta didik menjadi meningkat, pembelajaran menjadi meningkatkan pembelajaran bervariasi, mampu membangkitkan minat dan keinginan peserta didik untuk belajar (Haryono, 2014).
Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi, pada tahapan ini peneliti melakukan rekap dari hasil penilaian ahli validasi dan dari respon siswa dan guru ketika menggunakan media vidio animasi. Dilakukannya evaluasi memiliki kelebihan yaitu bisa mengetahui seberapa layak penggunaan media vidio animasi dalam pembelajaran yang didukung dengan hasil angket respon siswa dan guru. Setelah dilakukannya validasi ahli materi mendapatkan presentase 79,5% dan dari validasi ahli media mendapat presentase 91,6%, hasil uji coba mendapat hasil respon siswa sebesar 94,1% dengan kategori sangat baik digunakan. Hasil respon guru menunjukkan presentase sebesar 97,2% dengan kategori sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Dari hasil validasi ahli dan respon siswa serta guru dapat disimpulkan bahwa media vidio animasi sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran tematik tema 4 “kewajiban dan hakku” subtema 2 “Kewajiban dan hakku di sekolah” pembelajaran 2 serta dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar peserta didik. Sesuai dengan dengan Satrianawati (2018: 9) penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudahkan peserta didik memahami materi saat pembelajaran dan membuat peserta didik tertarik dalam pembelajaran.
Simpulan
Pengembangan media vidio animasi dikembangkan dengan model ADDIE yang meliputi lima tahap yaitu : Analisis (Analysis), Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Pengembangan media vidio animasi menghasilkan produk yang efektif, menarik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan hasil validasi materi, validasi media dan juga implementasi media.
Validasi materi dilakukan oleh ahli materi dengan perolehan presentase 79,5% dan validasi media yang dilakukan oleh ahli media mendapat presentase 91,6%. Validasi materi dan media mendapat kategori layak untuk digunakan . Media vidio animasi juga diujicobakan pada siswa kelas III di SDN 02 Girimoyo dengan jumlah 25 siswa. Hasil ujicoba dapat dilihat dari angket respon siswa dan respon guru, hasil angket respon siswa memperoleh presentase 94,1% dan hasil angket respon guru memperoleh presentase 97,2% dengan kategori sangat layak dan menarik untuk digunakan.
Adapun saran yang dapat peneliti berikan diantaranya yaitu : Dalam kegiatan yang mampu memudahkan pembelajaran diharapkan guru ataupun tenaga pendidik mampu mengembangkan media pembelajaran yang berbasis teknologi yang mampu memudahkan penyampaian pesan serta menarik perhatian peserta didik dalam belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, kondisi terkini serta ketersediaan sarana dan prasarana, dan Peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan media berbasis vidio animasi yang lebih bervariasi lagi, menarik dan menyenangkan sehingga mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam proses belajar mengajar
Referensi
Andriyani, A., Dewi, H. I., & Zulfitria, Z. (2020). Penggunaan Media dan Animasi Interaktif Terhadap Keterampilan Membaca Permulaan Siswa. Jurnal Intruksional, 1(2), 172-180.
Asyar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaun Persada Press.
Arshad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ifah, M. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Boyolangu pada Standar Kompetensi Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 2(2), 715-722.
Latifah, N., & Lazulva, L. 2020. Desain dan Uji Coba Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi Powtoon Sebagai Sumber Belajar Pada Materi Sistem Periodik Unsur. JEDCHEM (JournalEducation and Chemistry), 2 (1), 26-31.
Sugini, E. H. N., & Basit, A. (2020). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Animasi terhadap MinatBelajar Peserta Didik Kelas VII SMP Islam Alimuddin Kabupaten Probolinggo. Jurnal IlmiahMimbar Demokrasi, 19(02), 28-31.
Utami, D. (2011). Animasi dalam pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 7(1).