Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Refleksi Wajah Pendidikan; SMA N 1 Monta, Mengawali Mutu Pendidikan dari Guru Penggerak

Minggu, 23 Juli 2023 | Juli 23, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-23T16:42:26Z

Refleksi pendidikan (dok. istimewa)

Narasi Indonesia.com, BIMA NTB-Pendidikan merupakan kunci pembangunan negeri. Setiap unsur pendidikan yang ada adalah penting adanya, mulai siswa, orang tua murid, guru, kepala sekolah sampai pada tukang sapu dan bahkan mungkin ibu kantin yang hanya menjajakan mi instant di warung sekolah. Tidak dapat kita pungkiri bahwa pendidikan sebagai tempat menuntut kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mereka mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, perlu di jamin oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga peduli Pendidikan.


Pada akhirnya pendidikan boleh saja menjadi ruh pembangunan daerah atau sebagai agenda prioritas dalam pembangunan di tingkat lokal. Keseriusan pemerintah dalam mengawali pendidikan sesungguhnya perlu di mulai dari kebijakan yang ada baik secara konstitusional, regulasi bahkan  sampai unit terkecil yaitu sekolah dengan segala program yang disusunnya.


Dalam konteks kebijakan publik, program dapat saja merupakan kebijakan yang bersifat operasional sebagai uraian yang lebih aplikatif dari kebijakan yang lebih tinggi tingkatannya yang lebih bersifat konsepsional, bisa saja berupa UU tentang pendidikan. Secara konsepsional dan bahkan institusional bahwa APBN menyiapkan anggaran 20 % untuk bidang pendidikan. Sesungguhnya hal itu merupakan kebijakan dapat dioperasionalkan ditingkat terkecil, seperti pemerintahan daerah melalui APBD, pemerintah desa melalui APBDes. Sudahkah menyiapkan angaran 20 % untuk pendidikan?.  


Lembaga penjamin mutu pendidikan merupakan satu instrument penting dalam mengawali mutu ditingkat sekolah. Anggaran pendidikan di tingkat sekolah perlu memikirkan bagaimana lembaga penjamin mutu yang ada secara internal di berdayakan dengan dana yang ada. Lembaga penjaminan  mutu ditingkat sekolah ini perlu melibatkan berbagai pihak dalam mengawasi dan mengontrol sekolah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaiman yang diamanatkan dalam UUD 1945. Sekolah yang merupakan tempat bersemainya benih-benih kebudayaan harus terkontrol secara kontinyu, pengontrol ini melibatkan berbagai unsur-unsur satu sama lain bersinergi membangun pendidikan pada cakupan wilayah masing-masing. Di sinilah Lembaga penjamin mutu hadir, yaitu memastikan prose menuju mutu terwujud samapi pada puncaknya budaya mutu tercipta.


Kehadiran guru penggerak menjadi salah satu opsi dalam membangun mutu di tingkat sekolah, sebagai Gerakan merdeka belajar yang dapat dilakukan. Guru penggerak adalah penggerak tercapainya mutu ditingkat sekolah, dimana semuanya perlu bersinergi di dalam  menuju mutu sekolah. Sesungguhnya mutu sekolah juga akan diawali dari pada kemampuan sekolah dapat Menyusun visi dan misi sekolah yang dapat disesuaikan dengan visi dan misi daerah. Dengan kata lain mutu pendidikan ditingkat daerah sesungguhnya harus sesuai dengan mutu Daerah. Sebut saja salah satu motto daerah sebagaimana di Kabupeten Bima di sebut BIMA RAMAH. Oleh karena itu sungguh wajah pendidikan di daerah dapat kita lihat bagaimana sekolah yang ada dapat membangun mutunya, bahwa wajah sekolah adalah mutu sekolah yang dapat disesuaikan konsep pembangunan daerah melalui moto, atau visi dan misi daerah. Sekolah yang bermutu di Kabupaten Bima adalah sekolah yang dapat menterjemahkan Bima ramah sebagai moto daerah, untuk dilaksanakan dalam segala bentuk program yang ada.


Demikian halnya yang dilakukan oleh SMA 1 Monta, mengawali mutu pendidikan dengan mengoptimalkan peran guru penggerak. Sebagaimana diungkapkan oleh Pengguru penggerak Angkatan 4 Bapak Andi, SPd. “ Sebagai wakil kepala sekolah yang membidangi Kesiswaan, dan pengawas internal sekolah dalam tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah merasa bahwa rekomendasi yang kami berikan dalam kepada sekolah tidak di laksanakan oleh kepala sekolah”. Ungkapan tersebut merupakan perhatian sekaligus kerisauan seorang guru penggerak untuk membangun mutu pendidikan khususnya di Kabupaten Bima. “ Oleh karena itulah bahwa pengembangan mutu pendidikan akan dapat kita petik hasilnya jika kita berkolaborasi dengan berbagai unsur lembaga, elemen masyarakat, tokoh-tokoh yang memiliki visi yang sama tentang Pendidikan".


Dalam kesempatan yang sama tokoh Monta lainya seorang akademisi yang konsen pada kebijakan publik menyampaikan hal yang sama, bang Ady candidat doctor Universitas Brawijaya, bahwa membangun mutu pendidikan daerah perlu ada lembaga eksternal ditingkat daerah yang dapat saja disebut lembaga  penjaminan mutu pendidikan daerah atau sebutan lain sebagai penggerakan bagi pembangunan mutu pendidikan, dalam lembaga tersebut beranggotakan masyarakat secara umum, ada akademisi, praktisi pendidikan, tokoh dan bahkan mungkin saja ada mahasiswa. 


Demikian juga yang diungkapkan oleh akademisi yang juga merupakan dai intelektual, Uzt. Yusuf yang juga putra Monta yang berasal dari baralau. Dalam kesempatan itu, bersamaan dengan hadirnya bapak Irfan, MM Sebagai pengawas dari Balai Guru Penggerak Provinsi NTB, mengawasi SMKN 1 Monta dan SMAN 1 MONTA juga membenarkan ungkapan tersebut, sebagaimana yang diungkapkan oleh sahabat saya Bapak Ady Ardyandah Candidat Doktor Muda Putra NTB yang energik membangun daerah.*


M/NI

×
Berita Terbaru Update