Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Petani Bawang Merah di Bima Butuh Solusi, Muhammad Faji Ajak Masyarakat Perlunya Uji Para Caleg

Senin, 18 September 2023 | September 18, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-18T12:14:35Z

Muhammad Faji mengajak masyarakat perlunya menguji Caleg (dok. istimewa)

Narasi Indonesia.com, BIMA NTB-Petani bawang merah di daerah Bima Nusa Tenggara Barat menghadapi tantangan serius dalam menjalankan usaha pertanian mereka, pada Senin (18/9/2023).


Muhammad Faji mengungkapkan bahwa harga bibit yang mahal, harga obat-obatan yang tinggi, dan harga jual yang rendah telah menyebabkan petani mengalami kerugian besar. Bahkan, beberapa petani mengalami kerugian hingga 200% pada masa panen tahun ini.


Lebih lanjut ia menilai bahwa masalah ini menjadi perhatian serius dalam konteks pemilihan legislatif (Pileg) yang akan datang. Memilih calon legislatif (caleg) yang peduli dan memiliki solusi untuk permasalahan ini menjadi kunci dalam membantu petani dan memajukan sektor pertanian.


Berikut beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan:

1. Pengawasan Harga dan Pasar. Caleg yang terpilih harus berkomitmen untuk mendorong pengawasan harga bibit dan harga jual bawang merah. Hal ini dapat mencakup advokasi untuk penetapan harga yang adil dan transparansi dalam rantai pasokan.

2. Dukungan Teknis. Caleg dapat mengadvokasi penyediaan dukungan teknis kepada petani, termasuk dalam hal budidaya dan pengendalian penyakit tanaman. Ini akan membantu petani meningkatkan kualitas dan hasil panen mereka.

3. Pembentukan Koperasi Petani. Mendorong pembentukan koperasi petani dapat membantu petani mengatasi masalah harga dan distribusi. Koperasi bisa menjadi alat yang kuat untuk negosiasi harga yang lebih baik.

4. Kebijakan Pertanian yang Berpihak kepada Petani Kecil. Caleg harus berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan pertanian yang mendukung petani kecil dan menyeimbangkan pasar. Ini akan membantu melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan.


"Tidak hanya bawang merah, masalah yang serupa mungkin terjadi pada komoditi lain, seperti jagung. Dalam hal ini, solusi mungkin melibatkan praktik pertanian berkelanjutan, perubahan varietas tanaman, dan diversifikasi usaha pertanian. Caleg perlu mendukung perubahan kebijakan yang mendukung praktik-praktik ini," pintanya pada media Narasi Indonesia.


Lebih lanjut, Muhammad Faji mengungkapkan bahwa regulasi dan intervensi juga harus menjadi perhatian. Caleg yang terpilih harus fokus pada kebijakan yang mendukung petani dan kelestarian lingkungan.


Dalam rangka mengatasi masalah ini, sangat penting bagi masyarakat untuk berbicara dengan caleg yang mencalonkan diri dan bertanya tentang rencana mereka dalam menangani permasalahan pertanian jika terpilih. Pemilihan legislatif menjadi kesempatan bagi petani dan masyarakat untuk memilih wakil mereka yang benar-benar akan berjuang untuk perbaikan sektor pertanian dan kesejahteraan petani, pungkasnya.*


(m/NI)

×
Berita Terbaru Update