Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Presiden Jokowi Angkat Bicara; Beberapa Negara Membatasi Ekspor Produksi Pangan

Jumat, 29 September 2023 | September 29, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-29T09:35:39Z

Presiden Jokowi mengaku ngeri melihat fenomena yang terjadi di dunia saat ini (dok. cobisnis)

Narasi Indonesia com, JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengaku ngeri melihat fenomena yang tengah marak terjadi di dunia. Fenomena ini terkait dengan upaya pemerintah beberapa negara dunia yang mulai membatasi hingga melarang ekspor produksi pangannya.


Hal ini banyak dilakukan negara-negara di dunia dalam rangka memenuhi kebutuhan dan permintaan pangan di dalam negeri.

 

“Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara sekarang rem semua tidak ekspor pangannya. Gandum sudah, beras sudah, gula sudah. Semuanya ngerem!” kata Jokowi, dalam Rapat Kerja Nasional Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023) dikutip pada laman resmi CNBC Indonesia.

 

Dengan adanya fenomena ini, Jokowi berharap pemerintahan kelak mendorong adanya swasembada pangan agar Indonesia benar-benar memiliki kedaulatan pangan.


Oleh sebab itu, 5 tahun hingga 10 tahun ke depan, visi taktis itu harus dimiliki Indonesia. “Bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang tapi visi taktis rencana kerja detil harus kita miliki,” paparnya.

 

Jokowi yakin calon presiden usungan PDIP, Ganjar Pranowo, mampu mengatasi hal ini.  “Saya yakin pak Ganjar mampu selesaikan ini,” tegasnya.

 

Dari catatan yang dikumpulkan CNBC Indonesia, negara-negara dunia yang mulai membatasi dan melarang ekspor pangan. India melarang ekspor gandum dalam upaya untuk menurunkan harga lokal, beberapa hari setelah mengatakan pihaknya menargetkan pengiriman rekor tahun ini. Pasar gandum global melonjak menyusul berita tersebut.

 

Kemudian, Hungaria melarang semua ekspor biji-bijian. Serbia membatasi jumlah gandum, jagung, tepung dan minyak goreng yang akan diekspor. Bulgaria mengatakan akan meningkatkan cadangan biji-bijian dan mungkin membatasi ekspor.

 

Argentina juga membatasi volume jagung dan gandum yang dapat diekspor dalam upaya untuk mencegah kekurangan biji-bijian domestik dan menekan kenaikan nilai pangan di negara tersebut. Keputusan tersebut mengirim harga jagung AS ke level tertinggi dalam 6-1/2 tahun.*


(m/NI)

×
Berita Terbaru Update