Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Budaya dan Politik

Rabu, 25 Oktober 2023 | Oktober 25, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-25T07:47:23Z

Penulis Yudi Saputra (dok. istimewa)

Narasi Indonesia.com, MATARAM-Palestina merupakan negara islam yang berada di kawasan timur tengah yang berdekatan dengan Negara Mesir dan Suriah atau berada di wilayah Jazirah Arab. Palestina pada mulanya merupakan bagian dari kesultanan Turki ‘Utsmani. Namun setelah kekalahan kesultanan Turki ‘Utsmani, wilayah palestina dikuasai oleh Inggris pada tahun (1917), dan pada periode berikutnya wilayaha-wilayah yang bekas kukasaan Turki ‘Utsmani  dibagi-bagi oleh inggris salah satunya wilayah palestina dengan sebagian besar wilayahnya dicaplok sebesar (48 %) oleh Yahudi, Palestina yang mayoritas penduduknya Muslim berjuang untuk menjadi negara yang merdeka. Awal penindasan yang dilakukan oleh para kaum yahudi dimulai pada tanggal 2 November 1917. Menteri Luar Negeri Inggris menulis surat yang isinya adalah sebuah deklarasi yang mengumumkan dukungan nya terhadap pendirian Rumah Nasional bagi kaum Yahudi di Kawasan Palestina, deklarasi tersebut ditujukan kepada pemimpin Yahudi di Inggris untuk dikirimkan ke federasi Zionis Yahudi Inggris raya dan Irlandia, dalam tulisan balfot tersebut menunjukan niat pemerintah Inggris menciptakan tanah air Yahudi di Palestina dengan jumlah 10% warga Yahudi di Palestina, sebulan keluarnya surat tersebut pasukan Inggris melakukan infasi dan mengakhiri 400 tahun Pemerintahan Usmaniyah, yang kala itu di huni mayoritas warga Palestina, minoritas Yahudi dan Kristen yang hidup berdampingan dengan damai. Perang dunia 1 menunjukan perlombaan senjata dan perebutan wilayah kekuasaan dalam upaya melakukan pendistrubusian wilayah yang mereka jajah untuk kepentingan mereka, karena waktu itu yang berkuasa waktu itu adalah Negara Inggris. Inggris memberikan mandate terhadap Palestina jelas warga Palestina menganggap itu suatu kemerdekaan bagi mereka, tapi sebaliknya Inggris memberikan wilayah itu kepada orang lain yaitu Yahudi, mereka tidak pernah di tanyai apa yang warga Palestina inginkan atau seperti apa kemerdekaan yang mereka inginkan. Sehingga komunitas yahudi tumbuh dan berkembang di Negara Palestina dan mereka membangun sekolah dan pabrik mereka di tanah palestina, bahkan milisi mereka sendiri (Haganah).


Pada Tahun 1936 Rakyat Palestina melakukan mogok kerja, pasukan Inggris mencoba menghentikan mogok tersebut dengan melakukan penangkapan, penyiksaan, hukuman masal dan eksekusi, semua pemimpin di asingkan dan seluruh senjata mereka di sita. Para pejuang Palestina melakukan perlawanan, dan dibalas kembali oleh orang Yahudi dan pasukan Inggris, sehingga terjadilah pembagian wilayah antara Palestina dan Yahudi di Tanah Palestina yang di motori oleh kerajaan Inggris, karena mayoritas orang Palestina di sana maka ditarik keluarlah warga Palestina 250.000 orang secara paksa, agar negara yahudi dapat di pertahankan, pemberontakan ini berlanjut sampai 1939.


Pada tahun 1947 inggris mengumumkan akan meninggalkan Palestina dan meminta PBB agar membersihkan kekacauan akibat peperangan, selama Pemerintahan Inggris warga Yahudi makin meningkat di Palestina, sehingga  orang Yahudi melakukan diskriminasi dengan cara tidak memberikan kebebasan untuk penduduk Palestina membangun sekolah, dan masuk dalam bagian administrasi, padahal penduduk Palestina masih mayoritas di Negeri nya sendiri, akibat dari itu semua karena lemah nya pertahanan negara palestina, Pada tahun 1947 PBB melakukan pembagian wilayah di Palestina dimana pembagian wilayah itu 55% bagi kaum Yahudi dan 55% bagi penduduk Palestina, tindakan itu tidak jelas alasan nya kenapa di bagi rata sedangkan penduduk Palestina masih mayoritas dibandingkan penduduk yahudi. Pasukan Zionis Yahudi di perintahkan untuk melakukan perluasan wilayah di Palestina padahal PBB sudah membagi wilayah yang mana untuk Palestina dan yang mana untuk Israel, Yahudi melakukan upaya pembebasan wilayah dengan cara menyingkirkan orang Palestina yang ada di lokasi tempat mereka merebut wilayah tersebut.


Peperangan yang dilakukan para Zionis Israel terhadap Palestina sampai pada hari ini, dimana banyak korban yang berjatuhan akibat perang tersebut, pertanyaan besar yang terlintas dalam pikiran penulis timbul sebuah pertanyaan, dimanakah sikap adil dari Pimpinan Persatuan Bangsa-Bangsa yang seharusnya menjunjung tinggi Humanisme di dunia ini tidak ada, hadirnya PBB sebagai Polisi Dunia yang memberikan keamanan bagi seluruh negara yang ada di Dunia ini agar tidak terjadinya konflik-konflik seperti yang terjadi pada dewasa ini. Penulis melihat peperangan yang terjadi bukan semata-mata atas dasar kepentingan politik tapi peperaangan antara Israel dan palestina ini adalah persoalan agama, berbagai Negara yang ada di Timur Tengah Mengecam tindakan Israel yang melakukan pelanggaran HAM di Palestina, salah satunya tidak berlakunya Hukum Internasional, dalam Hukum Internasional mengatur prosedur peperangan antara Negara  dimana suatu negara yang saling berperang tidak boleh melakukan pelanggaran di dalam berperang, ada 3 poin yang tidak boleh dilakukan waktu perang: 1. Tidak boleh melakukan pemboman di wilayah Ibadah. 2. Tidak boleh melakukan pemboman di Gedung Rumah Sakit. 3. Tidak boleh melakukan pemboman yang mengakibatkan kematian penduduk Lokal. Tapi larangan itu tidak di hiraukan oleh Zionis Israel, mereka menyapu rata semua Gedung yang ada di palestina dan membunuh sebagian dari penduduk Palestina, sampai kapankah perang ini akan berlanjut dan lebih banyak memakan korban lagi.


Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang mengecap tindakan Negara Israil, tapi Indonesia tidak bisa melakukan tindakan lebih dalam peperangan yang terjadi, karena dibalik adanya peperangan ini ada Negara America yang ikut andil dalam peperangan Israel dan Palestina, America yang sebagai adidaya Dunia melakukan tindakan terang-terangan dalam membantu Israel untuk memerangi Palestina. America menyuplai banyak Amunisi Perang dalam membantu Israel untuk memerangi Palestina. Alasan America mendukung Israel karena America mengklaim Palestina sebagai Negara Teroris sehingga mereka mendukung penuh gerakan yang di bangun oleh Israel dalam memerangi Palestina, America bertujuan menciptakan perdamaian dengan membunuh semua pejuang di Palestina yang mereka anggap sebagai teroris, saya rasa itu pengklaiman sepihak yang mengenyampingkan rasa kemanusiaan.


Negara Timur Tengah banyak yang menyayangkan tindakan Israel ini, salah satu Negara yang membantu Palestina memerangi Israel adalah Negara Lebanon dan Negara Iran yang meluncurkan beberapa roket ke Israel, tapi tindakan itu di respon oleh Negara America, America mengeluarkan Statement kalau ada Negara yang membantu Palestina maka dia akan perang dengan kami (America).


Persoalan Agama merupakan hal utama yang memicu peperangan Palestina dan Israel terlepas dari perebutan wilayah/kekuasaan, dalam versi Agama: Alasan Israel merebut wilayah Palestina karena mereka meyakini bahwa ada harta nabi sulaiman yang terkubur dibawah Masjidil Aqsha, sehingga mereka terus melakukan invasi terus menerus demi mendapatkan apa yang mereka inginkan. Israel ingin membangun sebuah Negara di wilayah palestina dalam upaya mempersiapkan kedatangan juru selamat (Mesias/Dajjal) karena itu sudah di janjikan oleh Tuhan, dan sudah di tuliskan dalam Al-Qura’an. Mereka akan membangun sebuah tembok besar sepanjang 700 km, untuk mengunci orang muslim di dalam nya.


Penulis memberikan tulisan ini adalah salah satu upaya mengecam tindakan America dan Israel, yang terus melakukan invasi di palestina, dimanakah keadilan untuk negara Palestina, Negara Palestina adalah negara Muslim yang ada di timur tengah, banyak penduduk Palestina yang mengharapkan bantuan dari Negara-Negara Muslim di Dunia agar datang membantu dan membebaskan mereka dari belenggu penindasan Israel. Mari kita sebagai kaum Muslim yang menjunjung tinggi nilai Humanisme dan rasa simpati kita terhadap sesama kaum muslim, kita berikan suara dan Do’a kita untuk kemerdekaan Palestina, karena itu semua sudah di perintahkan dalam Islam, sekalipun kita tidak bisa berjihad secara fisik, tapi kita bisa berjihad melalui tulisan dan Do’a.*


Penulis:

Yudi Saputra (Kader PMII Cabang Mataram)


Editor:

(m/NI)

×
Berita Terbaru Update