Ketua Umum PP Muhammadiyah (dok. istimewa) |
Narasi Indonesia.com, SURAKARTA-Persyarikatan Muhammadiyah
dengan seluruh ribuan Amal Usaha (AUM) yang dimilikinya senantiasa
mengedepankan kekuatan, semangat, dan sistem kemandirian.
Kekuatan
kemandirian tersebut merupakan cara Muhammadiyah agar tidak jadi benalu,
lebih-lebih bagi lingkungan tempatnya berdiri. Kehadiran Muhammadiyah justru
memberikan manfaat bagi sekelilingnya tanpa terkecuali.
Menurut Ketua
Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir dengan kekuatan, sistem
dan semangat kemandirian Muhammadiyah berharap sistem kehidupan berbangsa dan
bernegara kian membaik, dikutip pada laman resmi Muhammadiyah.or.id.
Menurutnya
kehidupan berbangsa ini harus bersandar pada sistem yang meritokratik, sebab
itu merupakan ciri yang berlaku bagi negara modern, serta tidak terikat pada
primordialisme.
Dan kebijakan-kebijakan yang sempit yang justru akan
memerosokkan bangsa dan negara ini,” ungkap Haedar pada (24/10/2023) dalam
Upacara Hari Jadi ke-65 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Guru Besar
Bidang Sosiologi ini menegaskan, jika negeri ini memiliki sistem yang bagus dan
Muhammadiyah memiliki kekuatan sistem, mandiri, dan tidak menjadi benalu, maka
Muhammadiyah akan memiliki masa depan terbaik dan menjadi uswah hasanah bagi
yang lain.
“Artinya
jangan pernah menyesal kita memiliki kekuatan kemandirian, di tengah sistem
apapun kita kuat karena punya pengalaman itu. Mentransformasikan yang kita
idealkan dengan realitas nyata,” ungkapnya.
Kekuatan kemandirian yang dimiliki oleh Muhammadiyah merupakan aktualisasi dari perintah Nabi Muhammad, bahwa tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah – al yadul ulya khairun minal yadis sufla.*
(m/NI)