Ketua Umum PP Muhammadiyah resmikan Fakultas Kedokteran UMGO (dok. Muhammadiyah.or.id) |
Narasi Indonesia.com, GORONTALO-Komitmen membantu pemerintah
mewujudkan pemerataan akses pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia
berkualitas terus dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah, kali ini dengan
diluncurkannya Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Gorontalo
(UMGO), pada Selasa (31/10/2023).
Dengan
peluncuran ini, maka Persyarikatan Muhammadiyah memiliki 14 Fakultas Kedokteran
dari 173 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) yang ada di seluruh
Indonesia, dikutip pada laman resmi Muhammadiyah.or.id.
Peluncuran FK
UMGO dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan forum Asosiasi Program
Pascasarjana serta peresmian gedung perkuliahan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UMGO oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Haedar
menyebut FK UMGO terwujud berkat kolaborasi di antara sekian PTMA, mengingat
pendirian FK memerlukan syarat yang ketat dan panjang.
Karenanya,
Haedar mendorong agar ke depan PTMA mulai merancang sistem kolaborasi yang
terangkum dalam regulasi sehingga kebermanfaatan dan keunggulan PTMA dapat
diakselerasi.
“Jadi tidak
lagi karena relasi atau hubungan tertentu antar pimpinan PTMA, rumah sakit,
amal usaha, tapi karena sistem itu sudah with in bahwa kolaborasi sudah
bergerak dalam sistem,” pesannya.
“Saya yakin
dengan begitu, (PTM) yang besar-besar tidak berkurang kemajuannya ketika
berbagi dengan yang di tengah dan di bawah. Bahkan, saya yakin sebaliknya, yang
besar-besar akan semakin besar ketika mau berbagi, berkolaborasi, mendukung
yang di bawahnya, karena mendapat berkah dari Allah,” imbuh Haedar.
Di samping
pesan untuk membentuk sistem kolaborasi, dirinya juga mengingatkan agar PTMA
tetap merawat karakter sejati Muhammadiyah seperti; kemandirian, gigih, good
governance, inklusif, terbuka dan ikhlas.
“Jangan pernah
kita menyesal punya kemampuan kemandirian, punya etos kerja sendiri, dan jangan
pernah terganggu atau tergoda untuk jadi benalu. Karena itu nanti akan seperti
buih, banyak tapi rapuh,” ujar dia.
Terakhir,
Haedar berpesan agar pemegang amanat di PTMA, yakni rektor dan yang lainnya
terus memperluas kerja sama eksternal.
“Kita mesti
bekerja sama dengan pemerintah dari pusat hingga ke bawah, dengan swasta,
berbagai lembaga. Karena memang, yang diperlukan adalah mobilitas untuk
memperluas jaringan,” pungkasnya.*
(m/NI)