Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PBNU Serukan Shalat Ghaib dan Qunut Nazilah untuk Masyarakat Palestina

Selasa, 31 Oktober 2023 | Oktober 31, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-31T08:44:16Z

Ketua Umum PBNU (dok. istimewa)

Narasi Indonesia.com, JAKARTA-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan seruan kepada warga Nahdliyyin untuk melaksanakan Sholat Ghaib, doa bersama, dan qunut nazilah untuk Palestina.

 

“Menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama untuk menyelenggarakan sholat ghaib dan doa bersama, guna mendoakan para  syuhada dan korban jiwa akibat eskalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, serta melaksanakan Qunut Nazilah,” ujar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada Jumpa Pers Perkembangan Konflik Palestina-Israel  di Lobi PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023) dikutip pada laman resmi NU.or.id.

 

Ia menjelaskan, hal tersebut sebagai bagian dari upaya memohon pertolongan Allah SWT agar bencana kemanusiaan di Palestina segera berhenti.

 

Selain itu, PBNU juga menyerukan kepada bangsa-bangsa di dunia untuk menghormati hak dan martabat manusia, demi terwujudnya kemanusiaan dan masyarakat internasional yang stabil dan harmonis.

 

“Kami mendukung penuh sikap dan langkah pemerintah Indonesia yang telah terus menerus menyelesaikan konflik yang adil atas konflik Israel Palestina sesuai hukum dan kesepakatan Internasional yang ada,” imbuhnya.

 

Menurutnya konflik yang terjadi di Israel-Palestina sudah sangat memprihatinkan, bahkan sampai pada tahap terang-terangan menyatakan kehendak melakukan genosida terhadap pihak lawan. Maka yang harus dilakukan tidak hanya membuat pernyataan, harus ada tindakan lainnya.

 

“Itulah kami sebabnya menggalang kekuatan agama-agama untuk bergerak bersama, harapannya akan terbentuk satu kekuatan satu mandat yang lebih kuat atas nama-nama agama di seluruh dunia ini untuk berperan lebih nyata dalam mengatasi masalah ini,” ujarnya.

 

“Semua bergerak atas dasar kekuatan, ini berbahaya sekali, kita tidak bisa membiarkan dunia ini masuk ke dalam rimba seperti yang terjadi di masa lalu, apalagi di tengah-tengah konteks hari ini, globalisasi yang sudah begitu kuat dan luas, serta dengan perkembangan teknologi militer yang menciptakan senjata dengan daya hancur yang tak terkira. Kalau kita teruskan dinamika yang terjadi  hari ini, hukum rimba, yang kuat boleh berbuat semau-maunya, tidak akan ada yang menang, semua akan kalah,” pungkas Gus Yahya.*

 

(m/NI)

×
Berita Terbaru Update