Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Helat Konferensi HMI Cabang Ambon, HMI Maju dan Berintegritas

Sabtu, 20 Januari 2024 | Januari 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-20T18:31:53Z


Narasi Indonesia.com, AMBON-Helat konferensi HMI Cabang Ambon tengah berjalan. Sebentar lagi pengurus yang lama akan di demisioner kan lewat forum sidang pleno II setelah melaporkan laporan pertanggung jawaban selama satu periodesasi kepengurusan di bawah kepemimpinan kakanda Afrizal Mukadar. Sejumlah evaluasi dan proyeksi akan disampaikan oleh peserta sidang.


Dari sejumlah proses konferensi ke-XXXIII, sebagai Calon Ketua Umum HMI Cabang Ambon, RifonWally(RIL) mempunyai tagline #HMI INTEGRITAS. Tak lupa pula RIL sematkan *melanjutkan kemajuan* yang telah di bangun oleh kepengurusan yang lama, karena bagi RIL untuk memajukan organisasi ini perlunya kerja-kerja yang terintegrasi agar tidak pasang bongkar program kerja yang telah dibuat oleh kepengurusan yang lama dengan yang baru.


Adapun dari visi #HMI maju dan  Berintegritas 

Ada empat misi utama yang akan di jalankan yaitu: 

1. Mengoptimalkan pola perkaderan satu format.

Kita tau dalam proses perkaderan di HMI Cabang Ambon masih terdapat dibeberapa komisariat yang menjalankan proses training lk-1 berbeda dengan komisariat pada umumnya, ini akan menimbulkan pro dan kontra, jika tidak di atasi. padahal dalam kepengurusan HMI 2022-2023 sudah ditetapkan dalam rapat harian pengurus cabang.  olehnya itu, perlu ketetapan pola perkaderan yang baik.

 

2. Penguatan komunikasi dan koordinasi Internal HMI secara kelembagaan. 

Hal ini dapat dilihat di setiap kegiatan dan aksi-aksi yang dilakukan HMI terdapat kurangnya partisipasi kader untuk terlibat, itu diakibatkan kurangnya komunikasi dan koordinasi yang  terarah  antara Cabang dan Komisariat. HMI hanya akan maju apabila secara kelembagaan HMI solid dalam merespon dinamika sosial keumatan dan kebangsaan. 


3. HMI aktif dalam mengadvokasi isu-isu Nasional maupun Daerah dan siap menjadi suara bagi meraka yang tidak terdengar. 

Dalam pasal 9 AD HMI berperan sebagai organisasi perjuangan. itu artinya HMI diharuskan mengambil bagian di setiap dinamika politik dan kebangsaan yang ada ditengah-tengah masyarakat, gerakan perjuangan HMI harus mengedepankan transparansi yang diwajibkan untuk mengawal kepentingan umat dan bangsa. Hal ini memerlukan partisipasi dan dukungan yang kuat dari kader HMI. Dan HMI harus menjadi suara yang mendukung keadilan sosial dan pertumbuhan SDM yang berkelanjutan. 


4. Peningkatan pendirian dan pemekaran komisariat.

Mendirikan dan memekarkan komisariat adalah misi HMI untuk dapat menjangkau mahasiswa Islam yang belum ber-HMI diberbagai kampus yang ada di kota Ambon, ini adalah misi mulia HMI, untuk itu misi keumatan yang akan dilaksanakan ini adalah bagian dari amanat undang-undang dasar 1945 yaitu ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. 


Untuk mencapai misi kemajuan, HMI harus solid dan kokoh, untuk itu dalam misi RIL terdapat sejumlah pembenahan di tubuh HMI, itu penting dilakukan agar dapat keluar sebagai organisasi yg kuat dan tidak mudah digoyahkan. 


Selanjutnya dalam basic keilmuan yang RIL tekuni pada saat berkuliah dan lulus sebagai mahasiswa hukum, RIL mempunyai prinsip dalam menjalankan roda organisasi selama di amanahkan sebagai ketua bidang Pembinaan Aparatur Organsisasi (PAO).


Dalam sumpah dan jabatan yang di amanahkan  selama kepengurusan HMI 2022-2023 karena memegang teguh perkataan, memiliki nilai yang diperjuangkan, serta memiliki komitmen dari perkataan. Hal itu dibuktikan dari penyelesaian masalah-masalah dualisme bahkan tigalisme komisariat.


Selain itu, karakter yang membentuk jati diri RIL adalah Himpunan Mahasiswa Islam(HMI)  dari kampus dan organisasi ini pula RIL belajar konsistensi, nilai, dan prinsip perjuangan. Bagi RIL keduanya tak dapat dipisahkan.


RIL tidak ingin berbicara integritas sebagai karakter pribadinya, melainkan akan berbicara tentang HMI Integritas. 


Hal inilah yang menjadi gagasan RIL untuk ber kontestasi menuju 01 HMI Cabang Ambon. Tak hanya kadernya yang harus berintegritas, melainkan organisasi ini pula wajib memiliki integritas. Sebab akan menjadi gambaran seluruh kader yang akan dihasilkannya.


Selanjutnya, Integritas lembaga ini tertuang dalam asas HMI pada pasal 3 AD (konstitusi kongres pontianak) yaitu HMI berasaskan Islam dan fungsi HMI, yakni pada pasal 8 AD disebutkan bahwa HMI berfungsi sebagai organisasi kader, dimana seluruh aktivitas yang dilakukan pada dasarnya merupakan proses kaderisasi, sehingga HMI berfungsi dan akan membentuk kader-kader muslim intelektual yang profesional.


Sedang dalam pasal 9 AD disebutkan HMI berperan sebagai organisasi perjuangan. Sebagaimana diatas, baik secara organisatoris maupun etis adalah kewajiban kader HMI untuk mentransformasikan nilai-nilai ke-Islaman dan HMI adalah alatnya, alat perjuangan dan memiliki keberpihakan yang jelas terhadap masyarakat miskin dan masyarakat yg tertindas.


HMI Integritas diperlukan untuk melahirkan pemimpin yang memiliki kualitas yang baik. HMI tentunya akan siap dengan tantangan yang lebih rumit ditengah situasi zaman teknologi digital yang tumbuh pesat. Hal ini memaksa HMI tampil tidak sebagai menjadi konsumen gagasan melainkan hadir untuk melahirkan gagasan yang memberikan perubahan terhadap kemajuan teknologi digital.


Kunci penanaman integritas, di haruskan ada pada nilai kader HMI. Nilai-nilai yang ditanamkan dibenak generasi mendatang dan teladan apa yang dicontohkan akan membentuk karakter kader HMI. 


Jika kita mengutamakan nilai-nilai kepentingan diri dan kelompoknya sendiri, jika dicontohkan adalah perilaku yang tidak konsisten apa yang di ucapkan dan di jalankan, maka jangan harap akan banyak melahirkan kader-kader berintegritas.


Kader HMI harus selalu menjaga Integritas dan moralitas yang tinggi dalam mengemban tugas dan tanggungjawab organisasi. Sikap ini tidak saja untuk menjaga Independensi organisasi dari pengaruh eksternal, tetapi juga pemandu untuk menangani berbagai konflik internal.


Sebagai organisasi yang berasaskan Islam, HMI harus memiliki standar moral yang kokoh dan para fungsionaris harus menjaga Integritas diri yang tinggi, sehingga marwah dan martabat organisasi terjaga dengan baik.*


Sumber:

Marketing Team RIL

×
Berita Terbaru Update