![]() |
Khofifah saat menyampaikan siap all out dukung 02 (dok. istimewa) |
Narasi Indonesia.com, SURABAYA-Khofifah
Indar Parawansa pulang dari umrah membawa kabar mengejutkan. Di ruang VIP
Bandara Internasional Juanda, Ketum Muslimat NU ini mengumumkan arah
dukungannya di Pilpres 2024.
Khofifah
mantap melabuhkan dukungannya pada paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran
Rakabuming Raka. Dia all out mendukung 02 dengan menyatakan siap menjadi juru
kampanye nasional (jurkamnas). Sebelumnya, Khofifah memang beberapa kali
mengeluarkan sinyal dukungan pada Prabowo-Gibran, dikutip pada laman resmi detikjatim.
Dukungan
Khofifah ini diwarnai respons sejumlah pihak. Pengamat menyebut, dukungan
Khofifah akan mengubah peta suara politik di Jawa Timur.
Berikut 5 hal soal Khofifah dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024:
1. Khofifah Siap Keliling Jadi Jurkamnas
Politisi
yang juga Gubernur Jatim itu mengaku telah melabuhkan dukungannya kepada
pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Khofifah juga
menegaskan kesiapan dirinya masuk dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Ia juga
siap menjadi jurkamnas untuk keliling memenangkan Prabowo-Gibran.
"Insyaallah
saya sudah siap, sesuai janji saya Januari awal sepulang saya umrah. Saya
menyampaikan posisi dukungan saya dan saya mendukung paslon 02," kata
Khofifah di VVIP Juanda Surabaya di Sidoarjo, pada Rabu (10/1/2024).
"Saya
siap jadi jurkamnas dan siap masuk TKN. Apa yang jadi regulasi, akan saya ikuti
sesuai aturan yang ada, seperti hari ini Mas Emil mendampingi Gibran, beliau
cuti. Jadi saya siap ikuti regulasi yang ada karena saya masih menjabat sebagai
kepala daerah," jelasnya.
2. Khofifah Siap Masuk TKN
Menurut
Khofifah, dirinya bahkan mengaku sudah menghubungi Sekretaris Tim Kampanye
nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid soal kesediannya bergabung
memenangkan paslon 02.
"Hari
ini saya kontak Mas Nusron Wahid selaku Sekretaris TKN, saya menyampaikan saya
sudah pulang umrah. Dan sesuai janji saya, saya siap untuk masuk TKN tidak di
dalam keketuaan, jadi ada pembina, pengarah, atau penasihat," beber
Khofifah.
"Silakan
saya dimasukkan di dalam tim TKN," tambah perempuan yang juga Ketua
Muslimat NU itu.
Khofifah
menambahkan dirinya juga tengah menunggu revisi terkait struktur TKN yang saat
ini sedang disampaikan ke KPU.
"Jadi
disampaikan revisi ke KPU pusat, silakan masukkan saya sebagai jurkamnas. Kalau
Mas Nusron saya kenal cukup lama, sebagai sekretaris TKN akan menyampaikan
revisi ke KPU pusat dan mungkin besok baru diumumkan TKN, karena TKN yang
ngumumkan," imbuhnya.
3. Jabatan Khofifah di TKN
TKN
Prabowo-Gibran menyambut baik dukungan Khofifah ini. Ketua Tim Kampanye
Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengatakan, Khofifah akan
menempati jabatan Dewan Pengarah dan Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas).
"Beliau
tadi baru saya bikin SK-nya, karena beliau sudah bersedia menjadi Dewan
Pengarah di TKN. Sekaligus sebagai jurkam nasional di TKN," ujar Rosan di
kediaman Prabowo Subianto, Jakarta Selatan seperti dilansir dari detikNews, pada Rabu
(10/1/2024).
Rosan
mengatakan surat keputusan (SK) jabatan Khofifah di TKN telah ditandatangani.
Rosan mengatakan Khofifah juga akan mengambil cuti untuk mengikuti beberapa
kegiatan kampanye dari Prabowo-Gibran.
"Itu
SK-nya sudah kita bikin, hari ini, saya sudah menandatangani, dan beliau sudah
menyampaikan akan mengambil cuti juga di beberapa kegiatannya, dan beliau akan
berkampanye bersama-sama dengan kami, untuk memenangkan Pak Prabowo dan
Gibran," ujarnya.
4. Cak Imin Beri Respons Menohok
Sementara
itu, dukungan Khofifah itu direspons menohok oleh cawapres 01 Muhaimin
Iskandar. Politikus yang akrab disapa Cak Imin itu mengaku sudah tahu lama
Khofifah mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Kan
kita sudah tahu, sudah lama. Kan sudah lama," kata Cak Imin usai bertemu
dengan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) di Hotel Namira Surabaya, Rabu
(10/1/2024).
Cak
Imin lalu mengungkit arah politik PKB dengan Khofifah yang memang sering
berbeda. Meski berbeda, hal itu tidak berdampak apapun kepada PKB.
"Jadi
bahkan Pemilu 2019 kan di Jawa Timur beda Kofifah sama PKB, jadi bukan hal
baru. PKB kan dukung (calon) lain dalam hal pilgub, tapi Khofifah juga tidak
dukung PKB di 2019," ujarnya.
"Artinya
nggak pengaruh apa-apa. Optimis PKB tetap unggul suaranya terbanyak di Jawa
Timur dan itu daya tahannya kuat sehingga tidak ada urusannya. Itu hak
demokrasi pribadi masing-masing," tandasnya.
5. Dukungan Khofifah Ubah Peta Suara Jatim
Pengamat
politik memprediksi keputusan Khofifah itu akan mengubah peta suara di Jawa
Timur, khususnya di kalangan Nahdliyin.
"Tentunya
dengan Bu Khofifah declare mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 akan
mengubah peta suara di Jawa Timur. Khususnya suara NU," ujar pengamat
politik dari Universitas Brawijaya Wawan Sobari, pada Rabu
(10/1/2024).
Menurut
Wawan, hadirnya Khofifah dalam struktur TKN Prabowo-Gibran, apalagi menyatakan
siap ditunjuk sebagai jurkamnas. Tentunya akan mengubah peta suara di Jawa
Timur, khusus suara dari kalangan warga NU.
"Posisi
Bu Khofifah sebagai Ketua Muslimat cukup strategis. Jika tanda petik Bu
Khofifah bisa menggerakkan Muslimat untuk mendukung Prabowo-Gibran, tentunya
akan mengubah peta suara di Jatim yang selama ini cenderung mendukung
Ganjar-Mahfud," tutur dosen FISIP UB ini.
Wawan
menambahkan, dengan kehadiran Khofifah mendukung Prabowo-Gibran semakin
menjadikan suara NU terpecah di Jawa Timur untuk ketiga paslon. Yakni
memberikan dukungan kepada Muhaimin Iskandar, selain menyalurkan suara untuk
Prabowo-Gibran, karena keberadaan Khofifah.
"Kalau
Pak Mahfud tidak selalu identik dengan orang NU, tapi bagaimanapun Pak Mahfud
secara kultural cukup dekat dengan NU dibandingkan dengan organisasi massa
lain. Ini yang membandingkan suara NU di Jawa Timur dengan suara NU di tempat
lain, karena NU di Jakarta, di Jawa Barat akan berbeda pilihan
politiknya," imbuhnya.
Wawan
pun memprediksi perubahan peta suara yang dulunya kepada Muhaimin Iskandar akan
beralih ke Prabowo-Gibran karena peran Khofifah sebagai bagian tim pemenangan
di Jawa Timur. Perubahan suara akan signifikan jika Muslimat turut bergerak
memenangkan Prabowo-Gibran.
"Memang
sekarang Bu Khofifah belum tampak menggerakkan Muslimat. Tapi saya menyakini, Bu
Khofifah tidak akan terang-terangan untuk menggerakkan muslimat, karena prinsip
NU tidak berpihak kepada siapapun, tidak berpolitik praktis akan dihormati
secara normatif. Tetapi, di bawah kemungkinan bergerak sangat mungkin tanpa
komando resmi," pungkasnya.*
(m/NI)