Ketua Umum DPP REPNAS (dok. istimewa) |
Narasi Indonesia.com, JAKARTA-Ketua Umum DPP REPNAS, Anggawira, menyoroti fenomena yang disebut sebagai "Dirty Vote" dalam masa tenang jelang pemilihan umum. Anggawira mengungkapkan kekhawatirannya atas praktik yang dianggap sebagai upaya fitnah terhadap elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran yang telah mengalami peningkatan signifikan.
Menurut Anggawira, "Dirty Vote" merupakan tindakan yang tidak etis dan merugikan dalam konteks demokrasi. Ia menegaskan perlunya penegakan aturan yang ketat dan tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak benar atau manipulatif selama masa tenang.
Peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran yang diamati menjadi alasan kekhawatiran atas potensi dampak negatif dari penayangan "Dirty Vote" tersebut.
Anggawira menekankan pentingnya mengedepankan kompetisi yang fair dan transparan dalam setiap proses pemilihan umum.
DPP REPNAS juga mendesak agar seluruh pihak terlibat dalam pemilu untuk menjaga integritas dan keadilan dalam setiap tahapan, termasuk masa tenang. Langkah-langkah preventif dan penindakan yang tegas diharapkan dapat meminimalisir dampak dari praktik-praktik yang merusak proses demokrasi yang seharusnya bersih dan bermartabat.*
(m/NI)