Foto bersama dengan anak-anak setelah kegiatan (dok. istimewa) |
Narasi Indonesia.com, BIMA NTB-Dalam sebuah upaya monumental untuk memajukan literasi, melindungi anak, dan memperkuat fondasi pembangunan desa, Komunitas Peduli Anak Desa bekerja bersama Lembaga Pengembangan Wilayah (LPW) NTB menyelenggarakan sebuah kegiatan literasi yang menginspirasi, pada Minggu (25/2/2024).
Kegiatan ini membawa sebuah tema, "Merawat Literasi, Melindungi Anak, Membangun Desa," yang mencerminkan komitmen yang kokoh untuk memajukan kehidupan masyarakat melalui peningkatan literasi dan perlindungan terhadap anak-anak, sebagai fondasi utama pembangunan pendidikan daerah yang berkelanjutan.
Kegiatan ini, yang juga dihadiri langsung oleh Sekretaris Desa Rite dan sejumlah tokoh masyarakat, menjadi titik temu penting bagi para pemangku kepentingan dalam membahas solusi terbaik untuk tantangan literasi di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya pada acara literasi yang diadakan oleh Komunitas Peduli Anak Desa dan LPW NTB, Sekretaris Desa Rite, menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi utama pembangunan masyarakat.
Ia menggarisbawahi bahwa meningkatkan tingkat literasi tidak hanya akan memberi dampak positif bagi perkembangan pribadi anak-anak, tetapi juga akan mengangkat kualitas hidup seluruh komunitas. Dengan semangat bersama, beliau mengajak seluruh peserta untuk terus mendukung upaya merawat literasi dari desa yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Sponsor utama kegiatan ini adalah GNE, Inspirasi NTB, dan Kalikuma, yang telah memberikan kontribusi penting dalam menggerakkan acara ini ke arah yang lebih baik.
“Terima kasih atas dukungan mereka yang luar biasa dalam menghadirkan acara ini kepada masyarakat”, ujar Ilham, S.Pd., selaku ketua KPAD.
Proses kegiatan terbagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama adalah pengisian materi yang disampaikan oleh perwakilan dari Uma Literasi, yang diwakili oleh Ahmadiansyah, S.Pd., M.Si, serta Ahmad Syaputra, M.Pd. dari perwakilan Uma Lengge Mengajar. Mereka memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya literasi dalam pembangunan masyarakat dan strategi praktis untuk meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak.
"Kami percaya bahwa dengan memperkuat literasi, kita juga memperkuat pondasi masa depan anak-anak kita dan membangun desa yang lebih berdaya," ungkap Ahmadiansyah dengan penuh semangat. Ahmad Syaputra sebagai pemateri kedua menyampaikan bahwa kita dari desa juga bisa diakui di skala nasional dan bahkan internasional. “kita harus bisa tunjukkan kepada dunia bahwa lewat literasi yang baik maka segala persoalan akan terselesaikan dengan baik, entah itu di wilayah sosial, ekonomi, politik maupun di segala sektor pekerjaan yang ada.” tutup Ahmad dalam penyampaiannya.
Sesi kedua adalah puncak acara, diisi dengan kegiatan edukasi dan Fun Games bersama anak-anak sekitar Desa Rite. Momen ini tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga memberikan pembelajaran yang berharga dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Berbagai permainan kreatif dan interaktif disiapkan untuk merangsang minat mereka dalam belajar. "Dengan cara yang menyenangkan seperti ini, saya merasa semakin tertarik untuk belajar lebih banyak lagi!" kata Putri, salah satu peserta, sambil tersenyum cerah.
Kegiatan penutup diisi dengan diskusi yang mengarah pada rencana tindak lanjut dari kegiatan literasi ini untuk daerah Bima. Berbagai ide dan gagasan disampaikan, termasuk pembentukan kelompok belajar komunitas literasi, program pelatihan, dan kemitraan dengan pihak pemerintah terkait, untuk memastikan keberlanjutan dari inisiatif ini dalam jangka panjang.
Ketua Program Ruang Literasi LPW NTB, Supriadin, M.Pd., menyatakan rasa syukurnya atas antusiasme dan dukungan yang luar biasa dari semua pihak yang terlibat dalam acara ini. "Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dan bergerak maju dalam merawat literasi, melindungi anak-anak, dan membangun desa yang lebih baik untuk generasi mendatang," katanya dengan penuh semangat.
Dengan kesatuan tekad dan dukungan yang kokoh dari berbagai pihak, harapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkualitas bagi anak-anak dan masyarakat Bima semakin nyata, khususnya Desa Rite, Ambalawi. Semoga semangat kebaikan yang diinspirasikan oleh kegiatan ini terus membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi wilayah Bima.*
(m/NI)