Muhammad Putera Ferryandi dan Mujahid A. Latief (dok. istimewa) |
Narasi Indonesia.com, JAKARTA-Pilkada Kabupaten Bima 2024 menjadi sorotan publik dengan kehadiran dua figur utama: Muhammad Putera Ferryandi dan Mujahid A. Latief. Kedua figur ini, yang sering kali disebut-sebut sebagai pasangan potensial dari koalisi Golkar-Gerindra, menghadirkan dinamika politik yang menarik.
Muhammad Akhir, S.Kom., MM Mahasiswa Doktoral Ilmu Manajemen UNJ memaparkan bahwa jika keduanya memang berpasangan, koalisi Golkar-Gerindra dapat dipandang sebagai kekuatan tak terbantahkan, dengan kemungkinan menjamin kemenangan mutlak di Pilkada Kabupaten Bima. Namun, apabila keduanya tidak berpasangan, maka kemungkinan akan terjadi pertarungan sengit dalam head-to-head pada Pilkada tersebut.
Namun, dinamika politik tidak hanya bergantung pada dua figur tersebut. Ada juga nama lain yang kerap disebut-sebut sebagai figur potensial, yaitu Aba Ady Mahyudi (Aba Adi) dari Partai PAN. Keberadaan Aba Adi menambah kompleksitas dalam perhitungan politik di Pilkada Kabupaten Bima 2024.
Dengan begitu, perhelatan Pilkada Kabupaten Bima 2024 tidak hanya sekadar pertarungan antara kandidat, tetapi juga menjadi arena pertarungan ideologi dan kekuatan politik antara berbagai koalisi. Dengan berbagai pilihan dan kombinasi yang mungkin terjadi, masyarakat Kabupaten Bima diharapkan dapat memilih pemimpin yang mampu mewakili dan mengemban amanah dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka.*
(a/NI)