Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tanda-Tanda Kemenangan Putin Kian Jelas, Ukraina di Tepi Jurang ‘Maut’

Selasa, 28 Mei 2024 | Mei 28, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-28T07:21:26Z

Presiden Rusia Vladimir Putin (dok. istimewa)

Narasi Indonesia.com, JAKARTA-Perkembangan perang Rusia-Ukraina terus menunjukan dinamika baru. Saat ini, Rusia mulai mengambil posisi memukul Ukraina dan berhasil merebut beberapa desa.


Pada awal bulan ini, pasukan Rusia perlahan-lahan menguasai desa demi desa di sebelah Barat Avdiivka. Ukraina, di sisi lain, telah menarik diri dari kota Avdiivka sejak tanggal 17 Februari.


Kekalahan Ukraina ini tiba saat penantian lima bulan akan datangnya bantuan dari Amerika Serikat (AS) akhirnya membuahkan hasil. Parlemen Negeri Paman Sam akhirnya menyetujui bantuan militer senilai US$ 61 miliar (Rp 987 triliun).


Avdiivka, Rusia juga baru-baru ini berhasil menghujani wilayah Kharkiv, yang merupakan salah satu front depan Ukraina, dengan rudal. Dua bom berpemandu menghancurkan sebuah tempat perbelanjaan dan taman pada Sabtu sore ketika tempat itu penuh sesak dengan pengunjung.


Kondisi ini tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa Ukraina berada dalam krisis terburuk sejak serangan besar-besaran Rusia lebih dari dua tahun lalu. Kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri bergantung pada pihak lain.


Seorang pejabat NATO mengatakan bahwa keunggulan Rusia tak lepas dari kemampuan Negeri Beruang Putih untuk memproduksi senjata dalam jumlah besar. Jumlahnya bahkan lebih besar daripada senjata yang diberikan AS dan NATO.


“Rusia melebihi produksi kami dalam hal-hal yang kami tahu dibutuhkan oleh Ukraina,” ujarnya dikutip BBC, pada Selasa (28/5/2024).


Sanksi Barat pun disebut-sebut gagal melumpuhkan perekonomian Rusia. Moskow telah menemukan pasar baru untuk minyak dan gasnya seperti dengan India dan China.


Di sisi lain, Rusia membeli drone dari Iran dan amunisi dari Korea Utara. China, yang tidak langsung membantu Moskow dalam perangnya, disebut juga membantu Rusia dengan cara lain.


“Tidak ada keraguan bahwa China berkontribusi secara signifikan terhadap upaya perang Rusia. Mereka membangun kembali basis industri pertahanan, dan membuat perbedaan nyata.”


“Peralatan mesin dan mikroelektronik berasal dari China dan langsung digunakan untuk memperkuat industri pertahanan, sehingga mereka memproduksi lebih banyak tank dan rudal,” tambahnya.


Sementara itu, kealpaan senjata dari AS akibat perdebatan di parlemen juga menjadi kendala bagi Kyiv untuk bertahan. Kepala polisi wilayah Kharkiv, Volodymyr Tymoshko, menyebut bahwa persenjataan yang dimiliki oleh Ukraina tidak mampu melawan rudal Rusia, menegaskan hanyalah senjata asal AS yang bisa menahannya.


“Semua rudal mencapai sasarannya. Mereka tidak ditembak jatuh. Mengapa? Pasalnya waktu kedatangan rudal dari wilayah Belgorod kurang lebih 40 detik. Rudal-rudal itu hanya dapat ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Patriot (buatan AS) yang tidak kami miliki di sini,” ungkapnya.*


Sumber:(https://www.cnbcindonesia.com/)


×
Berita Terbaru Update