Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ini Kronologi & Penyebab Inggris Terancam Bangkrut

Senin, 29 Juli 2024 | Juli 29, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-30T05:55:33Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Inggris kembali menjadi sorotan. Hal ini terjadi setelah Menteri Keuangan (Menkeu) negara itu, Rachel Reeves, mengungkapkan kondisi keuangan Negeri Raja Charles itu di depan Parlemen, Senin, yang akhirnya mengundang reaksi dari Kantor Perdana Menteri (PM) Keir Starmer, Downing Street.


Dalam sebuah pernyataan, awalnya Reeves mengatakan bahwa kondisi keuangan negara itu berada dalam keadaan yang kurang baik. Reeves mengatakan London diramalkan akan mengalami kekurangan dana publik sebesar 20 miliar pound (Rp 326 triliun).


Hal ini kemudian mendapatkan reaksi dari Downing Street. Kantor lembaga resmi itu bahkan menyebut Inggris sedang berada dalam jalur menuju "kebangkrutan".


Lalu bagaimana kronologi dan penyebab dari defisit anggaran dana publik ini?

Mengutip BBC International, Selasa (30/7/2024), sejatinya Reeves berencana mengumumkan pemotongan langsung belanja pemerintah serta rencana kenaikan pajak. Rencana Reeves diproyeksikan mencakup pembatalan beberapa proyek jalan raya dan rel kereta api serta pengurangan pengeluaran untuk konsultan eksternal.


Untuk memperkuat alasan rencana fiskalnya, Reeves mengungkapkan bahwa ada defisit yang terjadi sehingga pemotongan belanja dan kenaikan pajak menjadi sesuatu yang diperlukan. Ia menyebut hal ini disebabkan oleh pemerintah pendahulunya dari Partai Republik besutan Rishi Sunak yang dianggap telah melakukan kekacauan dalam pembelanjaan.


"Sudah waktunya untuk berterus terang kepada publik dan mengatakan yang sebenarnya," kata Reeves.


"Pemerintah sebelumnya menolak untuk mengambil keputusan yang sulit. Mereka menutupi keadaan keuangan publik yang sebenarnya. Dan kemudian mereka melarikan diri," tambahnya.


Reeves sendiri merupakan menteri di bawah kepemimpinan Partai Buruh besutan PM Keir Starmer. Sosok Starmer dan Partai Buruh baru saja mengambil kekuasaan setelah menang pada pemilu awal bulan ini.


Mengomentari hal ini, kantor OM Downing Street, mengaku terkejut dengan situasi yang mereka warisi setelah 14 tahun pemerintahan Partai Konservatif. Starmer menyebut Partai Konservatif membuat komitmen pendanaan yang signifikan untuk tahun keuangan ini "tanpa mengetahui dari mana uang itu akan berasal">


"Kami tidak akan malu untuk bersikap jujur kepada publik tentang realitas yang kami warisi,'' kata anggota senior Kabinet baru, Pat McFadden, dalam sebuah pernyataan pada Minggu, seperti dikutip Associated Press (AP).


"Kami akan segera menepati janji-janji palsu yang harus ditepati oleh rakyat Inggris dan kami akan melakukan apa pun untuk memperbaiki Inggris," tambahnya.


Secara rinci, Downing Street menjelaskan bahwa meskipun miliaran dihabiskan untuk menampung para migran dan memerangi geng kriminal yang mengangkut para migran itu, menyeberangi Selat Inggris dengan perahu karet. Saat ini, diketahui sekitar 15.832 orang telah menyeberangi Selat Inggris dengan perahu kecil tahun ini, 9% lebih banyak daripada periode yang sama pada tahun 2023.


Pihak Partai Buruh dan Starmer juga mengatakan bahwa anggaran militer justru telah "dikosongkan'' pada saat meningkatnya ancaman global. Layanan Kesehatan Nasional juga "rusak" padahal sekitar 7,6 juta orang menunggu perawatan.


"Penilaian akan menunjukkan bahwa Inggris bangkrut dan hancur, mengungkap kekacauan yang dibuat oleh politik populis terhadap ekonomi dan layanan publik," kata Downing Street dalam sebuah pernyataan.*


Sumber: (CNBC Indonesia)

×
Berita Terbaru Update