Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perdalam Budaya Sasak, Museum NTB Kaji Tradisi Najuk

Senin, 22 Juli 2024 | Juli 22, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-22T19:02:42Z


 Narasi Indonesia.com,LOMBOK TIMUR- Dalam rangka pelestarian dan menambah informasi koleksi, Museum Negeri NTB melakukan pengkajian terhadap tradisi berladang tradisional (Najuk) di Desa Beririjarak, Kecamatan Wanasaba, Lotim, Senin (22/7/24).

 

Najuk ini merupakan kegiatan tradisional masyarakat Beririjarak saat melakukan proses berladang atau bertani, mulai dari membuka lahan, menanam, memelihara sampai pada panen.

 

Najuk sampai saat ini masih dilestarikan dan sudah menjadi tradisi berladang atau bertani masyarakat setempat.

 

Kepala Museum Negeri NTB, yang diwakili oleh Kasi Pengkajian dan Perawatan Koleksi, Aulia Rahman Adiputra, S.STP, MAP. menyampaikan bahwa kegiatan pengkajian ini merupakan upaya pihaknya untuk menggali informasi-informasi mengenai koleksi alat pertanian yang ada di Museum Negeri NTB.

 

"Jadi kita memiliki koleksi alat-alat pertanian di museum tapi datanya masih minim, sehingga kami lakukan kajian ini untuk menambah informasi dan data kami", tuturnya.

 

Ia mengatakan bahwa dalam objek kajian tersebut, pihaknya ingin mengetahui informasi-informasi mengenai kurun waktu penggunaannya, tekhnologi pembuatan dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam koleksi tersebut.

 

Dengan begitu hasil dari objek kajian ini menjadi bahan bagi pihaknya untuk melengkapi informasi dan data mengenai koleksi tersebut.

 

"Jadi output dari hasil kajian koleksi alat pertanian ini kami akan seminarkan dan buatkan buku yang ber ISBN", katanya.

 

Dengan begitu ia berharap agar kegiatan tradisional ini dapat menjadi budaya bersama dan menjadi upaya bersama untuk tetap melestarikan tradisi ini.

 

"Kami ucapkan terimakasih atas sambutannya. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi upaya kita bersama untuk melestarikan", harapnya.

Doc. Kegiatan Najuk bersama Masyarakat Beririjarak dan Meseum Negeri NTB 

Hal senanda juga disampaikan oleh Pamong Budaya Madya, Bunyamin, M.Hum. bahwa pihaknya melakukan pengkajian Najuk ini agar dapat menjelaskan terkait dengan nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan kegiatan ini.

 

"Jadi kegiatan kami bukan hanya mengetahui tata cara saja. Tapi kami juga ingin mengetahui latar belakang budaya terutama nilai-nilainya. Karenanya pentingnya latar belakang budaya ini supaya kami bisa informasikan kepada masyarakat atau pengunjung itu bisa lengkap", terangnya.

 

Sementara itu Kepala Desa Beririjarak, yang diwakili oleh Sekdes, Rafi'i Hamdi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada museum Negeri NTB yang sudah meninjau langsung kegiatan budaya Najuk ini.

 

Menurutnya, kegiatan berladang tradisional ini tidak bisa ditemukan disemua daerah lombok, hanya dibeberapa tempat yang masih dilestarikan.

 

"Dan alhamdulillah ditempat kami masih dilestarikan atau dijaga oleh para petani kami", sambungnya.

 

Dengan begitu ia berharap agar melalui peninjauan ini Museum Negeri NTB dapat menginformasikan bahwa sampai saat ini pihaknya masih lestarikan tradisi ini.

 

"Kami berharap Museum Negeri NTB dapat menginformasikan bahwa kami sampai saat ini masih menjaga tradisi yang dilestarikan di desa ini", harapnya.


Editor:

(m/NI)

×
Berita Terbaru Update