Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tradisi Bertani Masyarakat Sasak Jadi Bahan Kajian Museum NTB

Jumat, 26 Juli 2024 | Juli 26, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-26T17:14:32Z


 

Narasi Indonesia.com, LOTENG- Dalam rangka pelestarian dan menambah informasi koleksi, Museum Negeri NTB melakukan pengkajian terhadap tradisi berladang tradisional (Najuk) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Loteng, pada Kamis (25/7/24).

 

Najuk ini merupakan salah satu tradisi berladang di wilayah Lombok yang sudah dilakukan secara turun temurun. Namun, di beberapa tempat mempunyai ciri khas berbeda, seperti di Desa Beririjarak, Bayan dan Pujut.

 

Kepala Museum Negeri NTB, yang diwakili oleh Kasi Pengkajian dan Perawatan Koleksi, Aulia Rahman Adiputra, S.STP, MAP. menyampaikan bahwa kegiatan pengkajian ini merupakan upaya pihaknya untuk menggali informasi-informasi mengenai koleksi alat pertanian yang ada di Museum Negeri NTB.

 

Menurutnya, walaupun masing-masing wilayah di Lombok mempunyai latar belakang budaya yang sama tetapi dalam perkembangannya terdapat beberapa perbedaan, salah satunya tradisi berladang atau bertani.

 

"Jadi subtansi pengkajian tersebut tidak hanya mendeskripsikan peralatan yang digunakan saat berladang, tapi kami juga mengkaji tradisi, sosial, ekonomi dan budayanya", terangnya.

 

Dengan begitu, Ia mengatakan bahwa agar hasil kajian ini bisa merepresentasikan tradisi berladang masyarakat Lombok, maka lokus kajian yang diperkirakan memiliki tradisi berladang yang berbeda dan mempunyai ciri khas tertentu.

 

"Untuk itu salah satu lokasi kajian kami yaitu di Desa Sengkol kecamatan Pujut", tuturnya.


 

Doc. Museum Negeri NTB melakukan kegiatan pelestarian budaya najuk di  Lombok Tengah Desa Sengkol, Kec. Pujut

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa data dari kajian alat-alat pertanian dan tradisi berladang ini dapat mewakili tradisi berladang masyarakat Lombok sehingga akan mendukung kajian yang nantinya menjadi tulisan (buku) yang berstandar ilmiah.

 

"Mudah-mudahan hasil kajian ini menjadi sumber informasi, tidak hanya menambah informasi koleksi museum tapi juga bermanfaat bagi masyarakat untuk berbagi kepentingan seperti pendidikan dan penelitian", harapnya.

 

Sementara itu, Tokoh Pemuda dan Pemandu Wisata Desa Sengkol, Tantowi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada museum NTB yang telah melakukan kajian tradisi berladang ini.

 

Menurutnya, ini merupakan salah satu upaya yang sangat bagus untuk melestarikan tradisi leluhurnya. Karena dengan kajian ini dapat menjadi bahan informasi yang bakal diketahui oleh masyarakat luas.

 

"Kami sangat berterima kasih kepada Museum NTB, mudah-mudahan dengan kajian ini dapat menjadi upaya untuk melestarikan tradisi leluhur kami", harapnya.


Editor:

(m/NI)

×
Berita Terbaru Update