Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Airlangga Mundur, Pengamat: Sangat Jelas Pemainan yang Halalkan Segala Cara Merebut Golkar

Senin, 12 Agustus 2024 | Agustus 12, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-12T19:19:44Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin berpandangan bahwa ada upaya menguasai Partai Golkar usai Airlangga Hartarto secara mengejutkan menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum Golkar pada 11 Agustus 2024. “Kelihatannya ini invisible hands ya, tangan-tangan kekuasaan, ya mengarah kepada siapa lagi yang sedang berkuasa saat ini. Ingin mendongkel Airlangga, menempatkan orang-orangnya menjadi katakanlah ketua umum maupun pengurus-pengurus yang lain,” kata Ujang kepada Kompas.com, pada Senin (12/8/2024).


Ujang menilai bahwa ada upaya mendongkel Airlangga dari posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang bisa saja melalui tekanan seperti mengangkat perkara hukum. 


“Saya melihat Ketum Golkar saat ini, Airlangga ditekan habis-habisan, mungkin akan diangkat kasus hukumnya dan lain sebagainya. Skemanya tadi, mendongkel Airlangga agar nanti ketum, pelaksana tugas (plt)-nya digantikan oleh orang yang manut kepada kekuasaan saat ini,” ujarnya.


Ujang menilai bahwa ada upaya mendongkel Airlangga dari posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang bisa saja melalui tekanan seperti mengangkat perkara hukum. 


“Saya melihat Ketum Golkar saat ini, Airlangga ditekan habis-habisan, mungkin akan diangkat kasus hukumnya dan lain sebagainya. Skemanya tadi, mendongkel Airlangga agar nanti ketum, pelaksana tugas (plt)-nya digantikan oleh orang yang manut kepada kekuasaan saat ini,” ujarnya.


Upaya pendongkelan terhadap Airlangga tersebut, menurut Ujang, dilakukan secara kasat mata dan menghalalkan segala cara demi menguasai partai yang memeroleh suara terbanyak kedua pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tersebut.


“Ini kan sebenarnya sangat jelas, sangat kasat mata ya permainan yang menurut saya, melakukan segala cara, menghalalkan segala cara untuk merebut Golkar dengan kekuasaan,” katanya. 


Usai Airlangga mundur, Ujang pun memprediksi bahwa sejumlah orang yang dekat dengan kekuasaan saat ini bakal ditempatkan dalam posisi penting di Partai Golkar. Sehingga, partai tersebut bisa dikendalikan. “Mungkin skenarionya adalah menempatkan orangnya yang memang aktif di Golkar untuk dipegang, dikendalikan oleh presiden,” ujar Ujang.


“Bisa jadi nanti ada munaslub (musyawarah nasional luar biasa). Kalau enggak munaslub berarti ada plt (pelaksana tugas). Plt-nya nanti orang yang memang dikendalikan oleh Jokowi, orangnya Jokowi kelihatannya seperti itu,” katanya lagi.


Sebagaimana diberitakan, melalui keterangan video, Airlangga mengumumkan pengunduran diri sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar pada Minggu, 11 Agustus 2024.


Dalam pengumumannya tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa surat pengunduran dirinya sudah diajukan secara resmi sejak Sabtu, 10 Agustus 2024 malam. “Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga dalam video yang diterima Kompas.com, Minggu. 


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengaku mundur demi menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjamin stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung. “Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat,” katanya.


Bantah terkait kasus hukum

Pengunduran diri Airlangga lantas dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi yang tengah diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).


Pasalnya, Airlangga pernah menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021 serta kelangkaan minyak goreng pada 2023 lalu. Namun, Kejagung menegaskan bahwa pengusutan perkara hukum berdasarkan fakta dan bukti. Jadi, bukan karena alasan politik.


“Penanganan perkara tidak berdasarkan politisasi hukum melainkan didasarkan pada pembuktian dan penanganan perkara, juga tidak berkaitan dengan kepentingan politik melainkan murni penegakan hukum," kata Harli saat dikonfirmasi, Senin.


Harli mengatakan dirinya belum mendapat informasi soal penetapan tersangka Airlangga dari penyidik.


"Kalau ada informasinya soal itu kami sampaikan ya," ujar Harli.


Sejumlah elite Golkar juga menegaskan bahwa mundurnya Airlangga tidak terkait dengan kasus hukum. "Enggak lah. Saya kira gini, saya juga baru tahu ya, ternyata pengunduran dirinya itu tadi malam. Terus saya lagi di Pontianak, pagi-pagi saya dapat telepon, suruh ke Jakarta, langsung ke rumah Pak Airlangga. Mendengarkan langsung ya penjelasan, dan langsung kemudian membuat video itu," ujar Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Minggu. 


Menurut Doli, berdasarkan penjelasan Airlangga, pengunduran diri dilakukan karena masalah pribadi.


"Beliau lebih memilih untuk berkonsentrasi sebagai Menko Perekonomian di dalam menjalankan atau melancarkan proses masa transisi dari pemerintahan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin kepada Pak Prabowo dan Pak Gibran,” katanya.*


Sumber: (Kompas.com)

×
Berita Terbaru Update