Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Kesiapan Program Makan Bergizi

Selasa, 06 Agustus 2024 | Agustus 06, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-06T19:33:50Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengapresiasi kesiapan Kementerian Pertanian dalam merealisasikan program makan bergizi gratis dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya melalui peningkatan produksi berbagai bahan pangan.


"Target produksi pangan pada 2025 meliputi padi sebanyak 56,05 juta ton, jagung KA 28 persen sebanyak 22,59 juta ton, kedelai 350 ribu ton, ubi jalar 1,57 juta ton, kacang tanah 351 ribu ton, dan kacang hijau 166 ribu ton. Selain itu, juga diperkirakan produksi gabah kering giling mencapai 56 juta ton, jagung sekitar 22 juta ton, serta peningkatan produksi kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau," ujar Bamsoet usai bertemu Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Selasa, 6 Agustus 2024, dikutip pada laman resmi Tempo.co.


Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, program makan bergizi dipastikan akan memberikan banyak manfaat. Selain memberikan gizi yang dibutuhkan anak-anak, juga memberikan multiplier effect yang besar bagi lapangan pekerjaan baru, khususnya di sektor pangan, seperti petani dan peternakan sapi perah. Program ini juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat desa dan membawa pengaruh positif bagi pelaku usaha kecil dan menengah.


"Makan bergizi tidak berdiri tunggal. Makan bergizi adalah hilir, hulunya adalah ada bawang, ada cabai, ada beras, ada telur, ada ikan, dan ada ayam. Semuanya diharapkan dapat dipenuhi dalam negeri. Jika seluruh bahan dipenuhi dari dalam negeri, maka bisa memberikan keuntungan besar bagi petani," jelas Bamsoet.


Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan bahwa program makan bergizi gratis juga akan membuat program belajar mengajar berjalan lebih efektif. Mengingat sebesar 41 persen atau sekitar 18 juta anak di Indonesia pergi ke sekolah dengan perut kosong. Selain itu, program ini dapat mengatasi kelaparan dan malnutrisi di Indonesia. Laporan Global Hunger Index 2023 hasil kerja sama organisasi Welt Hunger Hilfe (WHH) dan Concern Worldwide menempatkan Indonesia di peringkat ke-77 dengan skor 17,6.


"Selain mengatasi kelaparan, program makan bergizi gratis juga bisa mengatasi berbagai permasalahan gizi buruk. Pada tahun 2024 ini diperkirakan sekitar 6,5 persen dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished, yang melibatkan kurang lebih 17,7 juta orang. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara," pungkas Bamsoet.*


(m/NI)

×
Berita Terbaru Update