Pendampingan UMKM tempe di Desa Kedungbanteng oleh PMM kel. 9 (dok. Humas) |
Narasi Indonesia.com, Jakarta - Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah salah satu kegiatan yang penting dalam mendukung pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan ke dalam kehidupan nyata, serta sebagai bentuk hilirisasi hasil penelitian umm. Salah satu contohnya adalah PMM Gelombang 9 Kelompok 39, yang beranggotakan lima mahasiswa yaitu Ayuning Tyas Darminingsih, Ana Maulida Azura, Mariana Ulfa, Savera Dwi Nasa Rina, dan Marcel Darma Wicaksono, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapang Ibu Dr. Beti Istanti Suwandayani, M.Pd.
Pendampingan UMKM Tempe di Desa Kedungbanteng
PMM Kelompok 39 memiliki program kerja yang berfokus pada pengembangan Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe di Desa Kedungbanteng. Mereka memahami bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, PMM Kelompok 39 berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata melalui berbagai program dan kegiatan yang dapat mendorong pertumbuhan serta keberlanjutan UMKM.
Salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh PMM Kelompok 39 adalah pendampingan terhadap UMKM Tempe. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan, baik dari segi pemasaran, maupun pengembangan produk kepada pelaku UMKM Tempe di Desa Kedungbanteng. Dalam program pendampingan ini, mereka melaksanakan kegiatan pemberian logo terhadap UMKM Tempe, sebagai bagian dari upaya branding produk.
Optimalisasi Pemasaran Produk Tempe
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh produsen tempe, terutama yang memproduksi di skala rumah tangga, adalah kesulitan dalam memasarkan produk mereka secara efektif. Menyadari hal ini, mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok PMM 39 mengambil inisiatif untuk melakukan program optimalisasi pemasaran tempe bagi produsen kecil. Beberapa strategi yang dilakukan meliputi distribusi produk ke pasar-pasar tradisional, toko-toko kelontong, dan kerjasama dengan warung makan yang menyediakan menu berbasis tempe. Pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat jaringan distribusi di lingkungan sekitar produsen, serta membuka peluang pasar yang lebih luas.
Foto mahasiswa bersama warga Desa pada saat pemasaran UMKM tempe |
Menuju Perekonomian yang Berkelanjutan
Dengan adanya branding dan pemasaran yang lebih baik, diharapkan UMKM dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Program kerja yang telah dilakukan oleh Kelompok PMM 39, seperti pemberian logo dan optimalisasi pemasaran, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku UMKM Tempe di Desa Kedungbanteng. Selain itu, langkah-langkah ini juga diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal dan nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Penutup
Program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa PMM Kelompok 39 menunjukkan bahwa sinergi dan kolaborasi antara mahasiswa dan UMKM dapat menghasilkan dampak nyata. Selain itu, hal ini juga memperlihatkan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mendukung perekonomian yang berkelanjutan. Melalui upaya yang konsisten dan terarah, mahasiswa PMM Kelompok 39 berhasil membuktikan bahwa kontribusi mereka tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga bagi perkembangan perekonomian secara keseluruhan.*
Oleh:
Mahasiswa PMM Kelompok 39 Universitas Muhammadiyah Malang