Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wisata Ekstrim di Pulau Ular Bima NTB

Sabtu, 03 Agustus 2024 | Agustus 03, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-03T22:05:57Z


Narasi Indonesia.com, Bima NTB - Bagi wisatawan yang ingin mencoba wisata ekstrim, cobalah kunjungi Pulau Nusa Nipa, Bima, Nusa Tenggara Barat ( NTB ). Pulau Nusa Nipa dikenal dengan nama Pulau Ular, karena di kawasan ini terdapat banyak sekali ular laut.


Pulau ini berada di Dusun Pai, Kecamatan Wera, yang dihuni dengan ratusan bahkan ribuan ular laut. Wisatawan yang datang ke tempat ini tak hanya akan bertemu dengan ribuan ular, tetapi juga bisa menikmati keindahan laut dan pemandangan Gunung Sangiang yang sangat indah.


Pulau ini dikelilingi oleh bebatuan karang yang cocok digunakan sebagai spot foto yang sangat instagramable. Untuk menuju ke Nusa Nipa, wisatawan harus menaiki kapal dari Pantai Oi Caba. Perjalanan untuk menuju lokasi bisa ditempuh sekitar 15 menit.


Masyarakat setempat meyakini sejumlah mitos yang beredar terkait adanya ribuan ular-ular yang menempati pulau ini. Konon, ular-ular yang menempati pulau ini dulunya adalah seorang manusia. Ada dua versi cerita mengenai asal muasal ular yang menempati pulau ini.


Versi Pertama, mengisahkan tentang sebuah peperangan antara Kerajaan Bima dengan Kerajaan Flores. Raja Bima yang saat itu sedang murka mengutuk seluruh awak kapal menjadi ular. Sedangkan kapal yang ditumpangi awak kapal itu menjadi batu. Sekarang batu itu berbentuk mirip seperti kapal dengan 2 tiang yang menjadi pohon jendemawa atau kamboja yang masih ada hingga kini.


Pulau Nusa Nipa dipenuhi ular-ular jelmaan dari manusia. Maka dari itu warga sangat percaya jika ada yang membawa pulang ular dari Pulau Nusa Nipa, bisa menjadi sebuah petaka untuknya.


Versi Kedua, adanya mitos tentang Pulau Nusa Nipa yang dipenuhi ular akibat dari kapal Portugis yang terbalik. Dan ular-ular yang ada di pulau ini berasal dari jelmaan awak kapal yang terperangkap di dalam kapal. Kisah ini juga sangat dipercaya oleh masyarakat sekitar. Ular-ular ini juga tidak akan menggigit karena jelmaan manusia.


Meski begitu, wisatawan yang mengunjungi tempat ini harus tetap taat pada aturan dan selalu berhati-hati. Jangan berani mengambil ular dan membawa pergi dari tempat ini.*


(m/NI)

×
Berita Terbaru Update