Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menko Polhukam Ajak Media Massa Tangkal Hoaks Selama Pilkada 2024

Kamis, 05 September 2024 | September 05, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-05T11:55:12Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto mengimbau, seluruh jajarannya untuk bekerja sama dengan media massa dalam menangkal informasi palsu atau hoaks selama Pilkada 2024.


Hadi menekankan, pentingnya peningkatan kualitas dan kemampuan dalam menjalankan tugas dan fungsi, terutama dalam mendukung proses Pilkada yang informatif dan transparan.


"Tingkatkan kualitas dan kemampuan dalam menjalankan tugas dan fungsi, khususnya dalam mendukung proses pilkada yang informatif dan transparan," ujar Hadi saat membuka acara diskusi dengan para pemimpin media massa di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, dilansir dari Antara, Kamis (5/9/2024), dikutip pada laman resmi liputan6.com.


Ia menilai, media massa berperan mendidik masyarakat dengan menyajikan berita yang berimbang dan penuh fakta. Peran ini sangat penting dalam menangkal hoaks terkait Pilkada yang beredar di media sosial.


Menurut Hadi, penyebaran isu hoaks di media sosial sangat berbahaya karena dapat menyulut konflik di tengah masyarakat. Ia menambahkan bahwa konflik tersebut bisa berkembang menjadi besar dan menciptakan situasi yang tidak kondusif.


Oleh karena itu, Hadi berharap, pemerintah dan media massa dapat berkolaborasi untuk menekan potensi konflik selama Pilkada melalui pemberitaan yang akurat dan berimbang.


"Seluruh bangsa Indonesia berharap insan pers terus menjadi penopang demokrasi yang sehat, kuat, dan berkualitas," tambah Hadi.


Senada dengan Hadi, Tenaga Ahli Utama Menteri Dalam Negeri, Suhajar Diantoro yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa kontestasi pemilu berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat hanya karena perbedaan dukungan.


Kelompok-kelompok tersebut, lanjut Suhajar, akan mudah terpancing dalam keributan akibat terpengaruh oleh informasi hoaks yang menyesatkan terkait pilkada.


"Kami berharap kawan media bisa mengelola potensi konflik yang ada sehingga tidak berkembang menjadi kekerasan fisik," kata Suhajar.*

×
Berita Terbaru Update