Doc. Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam dan Ecco Foundation Hendra Adhigoena Prakarta saat menanam pohon secara simbolis di lapangan kolaborasi Meseum NTB |
Narasi Indonesia.com, Mataram- Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Ecco Foundation melakukan penanaman pohon secara simbolis di lapangan kolaborasi Museum, pada Sabtu (21/9/24).
Penanaman pohon secara simbolis ini
merupakan salah satu effort di acara event Museum Begawe dalam rangka
memberikan penyaluran bantuan berupa pohon dari Ecco Foundation bersama Museum
NTB kepada Gawah Bonga Foundation sebagai upaya reboisasi.
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam,
S.H.,M.H menyampaikan bahwa penanaman pohon secara simbolis ini merupakan
komitmen museum dalam menjaga keseimbangan ekosistem lokal.
"Jadi museum tidak hanya
menjadi tempat untuk melestarikan sejarah dan budaya, tetapi juga harus ikut
berperan aktif dalam melestarikan alam. Pohon yang kami tanam hari ini adalah
investasi bagi generasi mendatang, sekaligus upaya menjaga keseimbangan alam
yang kita miliki," ujarnya.
Sementara itu, Founder Ecco
Foundation, Hendra Adhigoena Prakarta menampaikan bahwa penanaman pohon secara
simbolis ini merupakan effort dari acara Museum Begawe dalam rangka menyalurkan
batuan berupa pohon dan dana kepada Gawah Bonga Foundation sebagai upaya
penghijauan.
"Tujuan penaman pohon dari kami
secara simbolis ini adalah untuk menyalurkan bantuan kami dari acara museum
begawe bersama Museum NTB kepada Gawah Bonga Foundation dengan mempertimbangkan
bahwa mungkin effort kami kecil tapi mungkin bisa bermanfaat bagi orang-orang
di masa depan", katanya.
Ia juga mengatakan bahwa penanaman
pohon secara simbolis ini untuk membayar carbon kredit dari emisi yang sudah
dihasilkan dari event ini.
Dengan begitu Ia berharap agar
kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus dilakukan. Karena menurutnya event
museum begawe sekaligus penaman pohon merupakan salah satu event yang baru
pertama di Lombok.
"Harapan kami kegiatan-kegiatan
yang melestarikan budaya dan lingkungan ini harus sering di lakukan agar
identitas budaya dan lingkungan kita tetap terjaga", pungkasnya.
Editor
(m/INI)