 |
Narasi Indonesia.com, Malang – Pertemuan Wali Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun ajaran 2024-2025 berlangsung pada 7 September 2024, dihadiri oleh Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., dan jajaran pimpinan kampus. Dalam pertemuan ini, Rektor UMM menegaskan bahwa kelulusan dari UMM tidak harus melalui skripsi sebagai satu-satunya pilihan tugas akhir.
Prof. Nazaruddin menjelaskan bahwa UMM menawarkan berbagai skema alternatif tugas akhir untuk mendorong kreativitas dan pengembangan minat serta bakat mahasiswa.
"Tugas akhir bisa berupa publikasi jurnal ilmiah bereputasi, penelitian, atau melalui mekanisme Center of Excellence (CoE). Prestasi non-akademik juga dapat dijadikan tugas akhir," ujarnya di hadapan ribuan wali mahasiswa, dikutip pada laman resmi umm.ac.id.
Selain itu, Nazaruddin juga menekankan fleksibilitas dalam sistem pembiayaan di UMM. Orang tua mahasiswa dapat membayar SPP dua kali dalam satu semester, sementara Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) bisa diangsur hingga 12 kali selama masa perkuliahan. Hal ini dirancang untuk meringankan beban orang tua di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil pasca pandemi.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., menegaskan komitmen kampus dengan program “Pasti Lulus Tepat Waktu, Pasti Bekerja, dan Pasti Mandiri”. Program unggulan seperti CoE berbasis program studi juga dijelaskan, dimana mahasiswa bisa memperdalam minat mereka melalui kelas-kelas profesional yang bekerja sama langsung dengan dunia industri.
Fauzan menutup dengan mengucapkan terima kasih kepada para wali yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di UMM. Ia juga berpesan agar para orang tua terus memantau perkembangan anak-anak mereka selama menempuh pendidikan.*
(m/NI)
_20231005_192414_0000.png)