Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tok! Ini Sosok Baru PM Jepang, Pencetus 'NATO Asia'

Jumat, 27 September 2024 | September 27, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-27T12:07:50Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Jepang akan segera memiliki Perdana Menteri (PM) baru. Hal ini terjadi setelah partai penguasa Negeri Sakura, Partai Demokrat Liberal (LDP), telah memilih dan menetapkan ketua partai yang baru, Jumat (27/9/2024).


Mengutip Al Jazeera, mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba telah memenangkan pemilihan ketua umum partai mengalahkan Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi dalam pemilihan putaran kedua. Hasil akhir adalah 215-194.


"Ia adalah veteran LDP yang sudah lama menjabat. Ini adalah upaya kelimanya untuk menduduki jabatan puncak," kata Rob McBride dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Tokyo, tentang Ishiba, dikutip pada laman resmi CNBC Indonesia.


Sejatinya, bila Ishiba dikalahkan oleh Takaichi, Jepang akan memiliki sejarah baru dengan memiliki PM wanita pertama. Takaichi juga dikenal sebagai tokoh yang sangat agresif dan berhaluan kanan


"Ia adalah tokoh yang cukup terkenal, berhaluan kanan, dan agresif. Ia akan membuat sejarah tidak hanya di LDP, tetapi juga di Jepang sebagai PM pertama," tambah McBride.


Pemilihan ketua partai baru LDP ini terjadi setelah PM Fumio Kishida mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri pada bulan Agustus. Ia mundur di tengah serangkaian skandal korupsi dalam LDP, yang juga menjadi partai terbesar di parlemen.


Dalam komentar singkat yang disampaikan kepada anggota parlemen sebelum putaran kedua, Ishiba menyerukan Jepang yang lebih adil dan lebih baik. Kampanye Ishiba sangat berfokus pada masalah keamanan, dengan salah satu sarannya adalah pembentukan "NATO Asia".


Mengenai ekonomi, ia mempertanyakan kebijakan suku bunga Bank Jepang yang tidak biasa. Sebagai mantan menteri pertanian, Ishiba juga menyerukan lebih banyak upaya untuk mengatasi depopulasi pedesaan.


LDP telah memerintah Jepang hampir tanpa gangguan selama beberapa dekade, dengan partai-partai oposisi utama jarang dilihat sebagai alternatif yang layak.


Setelah menjadi PM, Ishiba harus menghadapi ancaman keamanan regional, mulai dari China yang semakin tegas dan hubungan pertahanannya yang semakin erat dengan Rusia hingga uji coba rudal Korea Utara yang seringkali terbang dekat atau bahkan melintasi wilayah Jepang..


Di dalam negeri, Ishiba tersebut juga akan bertugas menghidupkan kembali perekonomian, apalagi setelah bank sentral menjauh dari pelonggaran moneter selama beberapa dekade yang telah memangkas nilai yen.*

×
Berita Terbaru Update