Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ajak Sri Mulyani dalam Kabinet, Prabowo Tak Ingin Terlalu Bereksperimen

Rabu, 23 Oktober 2024 | Oktober 23, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-23T08:55:10Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024, dan langsung mengumumkan jajaran menteri dalam kabinetnya. Pada Senin pagi, 21 Oktober 2024, Prabowo melantik para menterinya, diikuti oleh pelantikan wakil menteri pada sore harinya. Dalam Kabinet Merah Putih yang dibentuknya, Prabowo mengandalkan tim ekonomi yang terdiri dari para veteran berpengalaman, yakni tokoh-tokoh yang sebelumnya telah menjabat sebagai menteri.


Sri Mulyani Indrawati kembali diangkat sebagai Menteri Keuangan, sementara Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk untuk memimpin Dewan Ekonomi Nasional, sebuah lembaga think tank yang bertugas memberikan nasihat kepada pemerintah mengenai strategi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Langkah ini mencerminkan fokus Prabowo pada stabilitas dan kesinambungan kebijakan di tengah tantangan global yang semakin kompleks, dikutip pada laman resmi Liputan6.com.


Kembalinya Sri Mulyani dan Luhut ke posisi kunci menunjukkan bahwa Prabowo tidak ingin mengambil risiko yang terlalu besar. Menurut ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, "Prabowo tampaknya ingin langsung bergerak cepat dan tidak ingin terlalu banyak bereksperimen." Stabilitas dan pertumbuhan yang lebih cepat menjadi prioritas utama bagi presiden baru ini.


Pengangkatan Sri Mulyani, yang telah melayani dua presiden sebelumnya selama dua dekade terakhir, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas fiskal Indonesia, terutama dengan adanya rencana pengeluaran ambisius Prabowo. Salah satu program yang mencolok adalah program Makan Bergizi Gratis senilai hampir USD 30 miliar atau Rp 468,4 triliun untuk anak-anak sekolah.


Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani berhasil menjaga defisit anggaran dalam batas hukum sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB). Keberhasilannya ini turut berkontribusi pada peningkatan peringkat kredit investasi Indonesia, sehingga membuatnya menjadi sosok yang dianggap krusial untuk melanjutkan kebijakan fiskal yang stabil.


Dengan langkah ini, Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia sambil merencanakan target pertumbuhan yang ambisius selama lima tahun ke depan, yaitu mencapai pertumbuhan 8%. Dalam situasi global yang semakin tidak menentu, kehadiran menteri-menteri berpengalaman seperti Sri Mulyani dan Luhut diharapkan dapat memberikan panduan yang solid untuk mencapai tujuan tersebut.*

×
Berita Terbaru Update