Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Donald Trump, Tembok Perbatasan & Lumpuhnya Pemerintahan AS

Selasa, 22 Oktober 2024 | Oktober 22, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-22T13:36:33Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) ditutup sementara karena Senat menunda rapat menjadi lewat pukul 8 malam pada Jumat (21/12/2018) (01:00 GMT), yang artinya sudah melewati batas waktu pembahasan anggaran.


Penutupan sementara pemerintahan karena Senat AS tak kunjung menyepakati anggaran sebesar US$5,7 miliar atau sekitar Rp82,5 triliun, di mana sebagian dana akan digunakan untuk membangun tembok perbatasan AS dengan Meksiko, dikutip pada laman resmi CNBC Indonesia, pada Selasa (22/10/2024).


Belum disahkannya anggaran ini membuat sebagian lembaga pemerintahan tidak dapat beroperasi hingga jangka waktu yang belum ditentukan karena tak memiliki anggaran operasional.


Pembahasan ini mandek karena Partai Demokrat menentang keras ide pembangunan tembok tersebut yang dinilai memboroskan anggaran. 



Ide pembangunan tembok perbatasan AS dan Meksiko memang menjadi kontroversi.


Pembangunan tembok ini merupakan janji kampanye Donald Trump. Mantan pengusaha properti ini beralasan tembok perbatasan harus dibangun untuk membatasi imigran ilegal dan penyelundupan narkoba. Imigran gelap dianggap bisa membuat lapangan kerja bagi warga AS berkurang dan membersihan AS dari narkoba.


Pada awal pemerintahan, Donald Trump sempat memaksa Meksiko untuk mendanai pembangunan tembok senilai US$25 miliar ini. Tembok raksasa ini rencananya akan membentang sepanjang 1.600 kilometer.


Namun, Meksiko menolak rencan tersebut karena dianggap tidak masuk akal. Trump pun meluncurkan sejumlah jurus untuk paksa Mesiko. Salah satunya dengan kenaikan tarif atas produk dari Meksiko.


Kebijakan ini mendapat tentangan karena Meksiko merupakan salah satu negara pengekspor bahan baku terbesar ke AS. Menurut Kementerian Perdagangan AS, sekitar 40% produk buatan Meksiko berasal dari Amerika Serikat dan sekitar enam juta lapangan kerja di AS bergantung pada hubungan dagang dengan Meksiko. Bila tarif dinaikkan maka harga barang yang ditanggung masyarakat meningkat.


Opsi lainnya menghalangi warga AS untuk melakukan pengiriman uang ke Meksiko atau mengenakan pajak tambahan dalam pengiriman uang. Setiap tahun warga Meksiko di AS melakukan pengiriman dana sebesar US$25 miliar. Namun kebijakan ini kembali ditentang.


Terbaru adalah aksi pemisahan anak-anak dari orang tua imigran di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Aksi ini memisahkan hampir 2.000 anak dari orang tua mereka di perbatasan AS dan Meksiko antara pertengahan April dan akhir Mei lalu. Aksi ini mendapat banyak kritikan dan kecaman sehingga harus dihentikan.


Mengutip CNBC International, pembangunan tembok perbatasan penting bagi Donald Trump. Pasalnya, kesuksesan pembangunan ini akan menjadi modal Trump dalam bertarung di Pemilu Presiden AS 2020.*

×
Berita Terbaru Update