Narasi Indonesia.com, Jakarta - Generasi muda saat ini adalah pilar utama dalam menggerakkan perubahan politik di masa depan. Mereka tidak hanya sebagai penerus, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memiliki pengaruh besar terhadap arah kebijakan publik. Dengan keahlian mereka dalam teknologi, generasi muda mampu merespons lebih cepat terhadap berbagai isu krusial seperti lingkungan, perubahan iklim, pendidikan, dan keadilan sosial.
Contoh paling nyata adalah Gretha Thunberg, seorang aktivis muda yang berhasil membawa isu perubahan iklim ke panggung dunia. Ia menggunakan media sosial untuk menggalang dukungan dan mengorganisir protes yang diikuti oleh jutaan orang di berbagai negara. Ini menunjukkan betapa kuatnya suara generasi muda dalam membentuk persepsi masyarakat dan memobilisasi tindakan nyata dalam menghadapi tantangan global.
Selain itu, generasi muda juga telah berkontribusi dalam inovasi politik yang memudahkan partisipasi masyarakat. Misalnya, pengembangan aplikasi untuk memberikan informasi politik, membantu masyarakat memahami proses pemilihan, atau memberikan akses mudah ke hak-hak politik mereka. Inovasi-inovasi ini membuat politik lebih inklusif, lebih mudah diakses, dan lebih transparan bagi semua kalangan.
Pada intinya, generasi muda memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan. Dengan semangat, keberanian, dan kemampuan teknologi yang mereka miliki, mereka dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak luas. Generasi muda bukanlah sekadar bagian dari sistem yang dianggap busuk oleh sebagian orang, tetapi mereka adalah agen perubahan yang dapat menantang dominasi kelompok oligarki dan membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.
Partisipasi aktif generasi muda dalam politik sudah mulai terlihat dan berkembang. Mereka terlibat dalam berbagai posisi strategis dan memiliki potensi untuk melahirkan regenerasi yang cerdas, kreatif, dan progresif. Dalam konteks ini, generasi muda sangat dibutuhkan untuk menjadi penggerak yang memajukan bangsa dan negara. Dengan tekad yang kuat dan ambisi yang besar, mereka diharapkan dapat menciptakan visi, misi, serta perubahan besar yang akan membawa kemajuan bagi masa depan.
Meskipun sering terdengar bahwa politik itu kotor, sesungguhnya politik tidak kotor dengan sendirinya. Politik kotor karena perilaku individu yang terlibat di dalamnya. Inilah mengapa generasi muda perlu hadir sebagai pembaharu, membawa etika politik yang lebih baik, dan menciptakan perubahan yang signifikan untuk masa depan yang lebih bersih dan berkeadilan.*
Penulis:
Salahudin Al Ayubin (Wasekbid PTKP Komisariat FISIP Universitas Nasional)
Editor:
(m/NI)