Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pelantikan Presiden 2024-2029: Euforia dan Pekerjaan Rumah Menanti Pemerintahan Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | Oktober 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-20T19:04:35Z

Foto: Amirullah Mahasiswa Undikma, memberikan stetmen atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2024-2029
Narasi Indonesia.com, NTB- Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024. Dengan pelantikan tersebut, Prabowo menjadi Presiden ke-8 RI, sementara Gibran menjadi Wakil Presiden ke-14 RI. Pelantikan ini disambut dengan euforia dari berbagai kalangan, namun sejumlah pekerjaan rumah menanti pemerintahan yang baru.

 

Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah beban utang negara. Berdasarkan data terbaru, utang negara mencapai Rp8.461,93 triliun per Agustus 2024, dengan Rp800,33 triliun di antaranya jatuh tempo pada tahun 2025. Angka tersebut belum termasuk bunga utang yang harus dibayar. Hal ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah baru, mengingat beban finansial ini akan mempengaruhi kebijakan ekonomi ke depan.

 

Selain utang, Mega Proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi salah satu pekerjaan rumah yang signifikan. Proyek ini membutuhkan dana besar dan waktu yang panjang untuk penyelesaian. Meskipun sempat beredar kabar bahwa proyek tersebut tidak akan dilanjutkan, Prabowo telah menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proyek IKN dan bahkan mempercepat prosesnya jika memungkinkan.

 

Dalam pernyataannya, Amirullah Mahasiswa Undikma NTB,  menyoroti pentingnya continuity dan inovasi dalam kebijakan pemerintahan baru. Menurutnya, Prabowo dan Gibran harus memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur, penegakan hukum, pengendalian korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia.


"Lima tahun adalah waktu yang cukup untuk membuat perubahan, tapi juga rentan jika pemerintah tidak mampu menjaga kesinambungan dari program yang sudah dimulai," ujar Amirullah.

 

Amirullah juga menambahkan bahwa slogan "Indonesia Emas 2045" harus dijadikan target nyata, bukan sekadar strategi pemasaran. "Kebijakan yang tepat dan pelaksanaan yang konsisten akan menjadi kunci keberhasilan pemerintahan ini. Kita semua berharap, euforia hari ini bisa diikuti dengan kerja nyata yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik," pungkasnya.

 

Pemerintahan Prabowo-Gibran kini dihadapkan pada tugas besar untuk melanjutkan dan menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya, sekaligus membawa inovasi untuk memajukan Indonesia di era baru.


Editor:

(m/NI)

×
Berita Terbaru Update