Narasi Indonesia.com, Jakarta - Palangka Raya (Kalteng) Desa Palingkau Dadahup merupakan desa yang jauh dari kota memiliki lahan yang luas tanah yang subur yang nantinya akan menghasilkan padi terbesar di wilayah kabupaten Kapuas lahan Sejuta hektar yang sudah lama terbengkalai kini kembali dilanjutkan program lumbung pangan Food Estate Kementerian Pertanian dan GEMPITA Kalteng, pada sabtu (12/10/2024).
Warga Desa Palingkau sambut baik kedatangan Ketua KORWIL GEMPITA Kalteng Andi Wiyasa, SE bersama Sofirman/ Ayoung sebagai wakil Komando Pertahanan Adat Dayak (KPADK) Propinsi Kalimantan Tengah diikut sertakan dalam lumbung pangan Nasional foot Estate yang akan dikerjakan diakhir tahun 2024.
Ketua Gempita dilahan food Estate yang ditunjuk Kementerian Pertanian sebagai SDM nya Pertanian memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam hasil lumbung padi.
Dalam pemaparan Andi Wiyasa," tentang penjelasan hasil keuntungan padi satu Orang Pemuda Tani bisa Menghasilkan dalam Tempo 4 Bulan menghasilkan Potensi keuntungan Rp.40.000.000 bahkan bisa sampai Rp.60.000.000 , yang semuanya pengerjaannya dengan mekanisme mengunakan brigade pemuda tani dengan sistem Modernisasi Pertanian yang juga menjadi usaha menjanjikan serta menciptakan Lapangan Pekerjaan Bagi Para Pemuda khusus para Pemuda Kalimantan Tengah yang mau berbisnis disektor pertanian. Dan Juga visi dan misi GEMPITA menciptakan 2 Juta Lapangan pekerjaan bagi Para Pemuda Indonesia, dan menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045. Satu brigade dua puluh pemuda tani mengelola lahan 200 hektar. GEMPITA KALTENG Tahap Awal Program ini, kami menyiapkan 5 brigade terdiri dari satu brigade dari korda GEMPITA Sampit, satu brigade Korda GEMPITA Palangka Raya tiga brigade Korda GEMPITA Kapuas yang diwakilkan dari Desa Palingkau, desa Dadahup, dan kami juga terbuka untuk seluruh pemuda-pemudi di kalimantan tengah untuk bergabung bersama Gempita menjadi bagian brigade kedepan dan mensukseskan Indonesia Lumbung Pangan Dunia kedepannya," jelasnya.
Lokasi Lahan Food Estate didesa Dadahup A5 yang dikelola 40 orang dari pemuda asli putra daerah dari Desa Dadahup dan Desa Palingkau nantinya akan dibagi menjadi 2 kelompok dilahan tersebut satu kelompok tani 20 orang bekerja sama memulai penanaman padi dilahan 400 hektar mengunakan alat mesin pertanian modern seperti pemupukan padi menggunakan Drone, dari pengolahan Lahan, penanaman, sampai Panen Menggunakan Alsintan Yang canggih dan Modern tanpa mengurus tenaga, anak anak muda Milenial atau Anak Anak Muda Gen Z mengolah lahan hanya bekerja diatas mesin traktor seperti menyetir mobil.*
(i/NI)