Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Putin Pererat Hubungan dengan Presiden Iran

Sabtu, 12 Oktober 2024 | Oktober 12, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-12T20:21:03Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar dialog dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, pada Jumat (11/10) di Turkmenistan. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin saling memuji hubungan ekonomi yang semakin erat antara kedua negara serta pandangan Moskow dan Teheran yang sejalan mengenai urusan dunia, suatu kesepakatan yang menarik perhatian Amerika Serikat.


Putin berambisi memperdalam hubungan dengan apa yang disebutnya Timur Global dan Selatan Global setelah perselisihannya dengan Washington dan Uni Eropa terkait perang Rusia di Ukraina. Ia memandang perang tersebut sebagai bagian dari perjuangan eksistensial yang lebih luas dalam melawan Barat yang arogan dan mementingkan diri sendiri.


Putin, yang negaranya menjadi tuan rumah pertemuan puncak negara-negara BRICS di Kazan pada 22-24 Oktober, turut mengundang Pezeshkian untuk menyambangi Rusia dalam kunjungan resmi. Pemimpin Iran itu tersebut menyambut hangat usulan tersebut, menurut kantor berita Rusia, RIA.


"Secara ekonomi dan budaya, komunikasi kita semakin kuat dari hari ke hari dan menjadi semakin kokoh," kata Pezeshkian kepada Putin seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA.


"Tren kerja sama yang semakin meningkat antara Iran dan Rusia, dengan mempertimbangkan keinginan para pemimpin tertinggi kedua negara, harus dipercepat untuk memperkuat hubungan ini," katanya.


Sementara itu, kantor berita Rusia, TASS, mengutip pernyataan presiden Iran yang mengatakan bahwa kedua pihak sepakat meningkatkan kerja sama pada ejumlah bidang. Pernyataan itu diambil dari sebuah video yang dirilis kantor Kepresidenan Iran.


"Pembicaraan kami dengan presiden Rusia berlangsung sekitar satu jam. Dan kami kembali membicarakan tentang kesepakatan yang telah kami buat," menurut laporan tersebut mengutip pernyataan Pezeshkian.


"Kami berinteraksi dengan konstruktif. Kami sepakat untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek di sektor gas, pembangunan jalan dan rel kereta api, desalinasi, dan proyek-proyek lain yang terkait dengan energi, petrokimia, dan listrik,” ujar Pezeshkian.


Pezeshkian berkomitmen untuk memperkuat hubungan negaranya dengan Rusia sebagai upaya dalam melawan sanksi Barat. Kedua negara menyatakan bahwa mereka hampir meneken perjanjian kemitraan strategis. Pezeshkian berharap kemitraan tersebut dapat diselesaikan pada pertemuan puncak BRICS di Rusia pada akhir bulan ini.


Amerika Serikat mengkhawatirkan hubungan Moskow dan Teheran yang semakin erat. Washington menuduh Iran memasok rudal balistik kepada Rusia untuk digunakan dalam konflik di Ukraina, sesuatu yang dibantah Teheran.


Tata Dunia Baru

Rusia mengatakan kerja sama dengan Iran akan mencakup semua bidang.


"Kami secara aktif bekerja sama di arena internasional, dan penilaian kami terhadap peristiwa terkini di dunia sering kali sangat mirip," tulis TASS, mengutip pernyataan Putin kepada Pezeshkian di sela-sela konferensi di Ibu Kota Turkmenistan, Ashgabat.


Pezeshkian, menurut IRNA, memastikan Iran dan Rusia memiliki kapasitas pelengkap yang signifikan, dan dapat saling membantu. "Posisi kami di dunia jauh lebih dekat satu sama lain daripada dengan yang lain," katanya kepada pemimpin Rusia tersebut.


Pezeshkian sebelumnya mengatakan bahwa Israel harus "berhenti membunuh orang-orang tak berdosa", dan tindakannya di Timur Tengah didukung oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Rusia juga mengkritik Israel, yang mengatakan bahwa Israel melindungi keamanannya sendiri, karena membombardir wilayah sipil.


Putin mengatakan kepada Pezeshkian bahwa hubungan ekonomi antara Moskow dan Teheran sedang meningkat, menurut laporan TASS.


Putin, dalam pernyataan Kremlin pada Jumat (11/10), menyatakan dalam konferensi di negara Asia Tengah bahwa tatanan dunia baru sedang dibentuk. Ia juga menambahkan bahwa pusat-pusat pertumbuhan ekonomi serta pengaruh keuangan dan politik baru juga bermunculan.


Rusia mendukung "diskusi internasional seluas mungkin" tentang dunia multipolar yang sedang muncul, dan terbuka untuk membahasnya dalam berbagai forum, termasuk Persemakmuran Negara-negara Merdeka, Uni Ekonomi Eurasia, Organisasi Kerja Sama Shanghai, dan BRICS, kata Putin.*


(m/NI)

×
Berita Terbaru Update