Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sukses Selenggarakan Webinar Nasional, PB HMI Konsisten Kawal Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045

Selasa, 08 Oktober 2024 | Oktober 08, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-08T09:16:06Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Komisi Pendidikan dan Kebudayaan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema "Transformasi Pendidikan di Era Digital Menuju Indonesia Emas 2045", acara ini dihadiri oleh kader HMI se-Indonesia dan mengundang Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), sebagai narasumber utama, pada Minggu  (6/10/2024).


Dalam webinar tersebut, Ketua Komisi Pendidikan dan Kebudayaan PB HMI, M. Risdamuddin, menekankan pentingnya pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia sebagai respons terhadap tantangan era digital. Ia menyampaikan bahwa era digital merupakan momentum yang tepat untuk mempercepat kemajuan pendidikan, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.


“Era digital seharusnya menjadi momentum untuk memajukan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya di kota-kota besar. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah di masa mendatang dapat fokus merealisasikan pemerataan pendidikan, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal),” ujar Risdamuddin.


Lebih lanjut, Risdamuddin menekankan bahwa dengan komitmen kuat dari semua pihak, pendidikan dapat menjadi alat perubahan guna menciptakan generasi Indonesia Emas 2045 yang berdaya saing global. Upaya pemerataan pendidikan tidak hanya akan meningkatkan akses tetapi juga kualitas pendidikan di daerah tertinggal.


“Jika pemerintah serius dalam pemerataan pendidikan, kita yakin pendidikan bisa menjadi alat perubahan untuk menciptakan generasi Indonesia Emas 2045 yang berdaya saing global,” tambahnya.


Sementara itu, Ketua Umum PB HMI, Mahfud Hanafi, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya organisasi untuk mengaktualisasikan pendidikan di era digital. 


“Acara webinar kali ini menjadi salah satu ikhtiar kami, PB HMI, untuk menjembatani aktualisasi pendidikan di era digital. Kami ingin memastikan kader-kader dapat merasakan perkembangan pendidikan di mana pun mereka berada,” ujar Mahfud.


Mahfud juga menekankan pentingnya kemampuan adaptasi terhadap teknologi digital, terutama dalam bidang pendidikan. Menurutnya, kader HMI harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi bagi masyarakat, terlepas dari keterbatasan geografis.


Acara ini mendapat sambutan hangat dari para peserta, yang berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang. Webinar ini menjadi bagian dari upaya PB HMI dalam membekali anggotanya dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tantangan zaman.


Narasumber utama, Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, turut memberikan pandangannya terkait tantangan yang dihadapi Generasi Z di Indonesia. Menurut data yang ia paparkan, dari 34,4 juta Generasi Z (usia 15-25 tahun), sekitar 9,9 juta di antaranya masih menganggur, dan hanya 39,7% yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Ini menjadi tantangan besar bagi generasi muda di tengah persaingan global.


Namun, Prof. Laode optimis dengan potensi digital Indonesia yang, jika dikelola dengan baik, diperkirakan dapat menyumbang Rp4.434 triliun pada tahun 2030. Ia menekankan perlunya regulasi yang adaptif, infrastruktur yang kuat, serta kurikulum yang relevan dengan perkembangan teknologi untuk mempersiapkan Generasi Z menghadapi masa depan.


“Regulasi yang adaptif, infrastruktur yang kuat, dan kurikulum yang relevan harus menjadi prioritas untuk memastikan generasi ini siap menghadapi tantangan ke depan,” jelas Prof. Laode.


Pada kesempatan yang sama, Risdamuddin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terlaksananya webinar ini. Ia berharap diskusi yang berlangsung dapat menghasilkan wawasan dan rekomendasi yang konstruktif untuk perbaikan sistem pendidikan di masa depan.


“Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya webinar ini. Semoga diskusi kita hari ini dapat memberikan wawasan dan rekomendasi yang konstruktif bagi perbaikan sistem pendidikan kita ke depan,” tutup Risdamuddin.*


(m/NI)

×
Berita Terbaru Update