 |
Narasi Indonesia.com, Tasikmalaya- Polemik lingkungan yang ada di Kota Tasikmalaya menimbulkan banyak sekali asumsi dan pertanyaan tentang sejauh mana pemerintah Kota Tasikmalaya konsentrasi dan keseriusan dalam menangani kasus lingkungan di Kota Tasikmalaya, dan ketegasan dari pemerintah kota tasikmalaya mengenai masalah lingkungan.
Mulai dari banyak nya aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dan temuan kasus lingkungan saya menilai bahwa dalam hal ini pemerintah tidak bisa menjadi Solusi dalam penanganan kasus lingkungan di kota tasikmalaya.
Seperti contoh kasus di TPA Ciangir dan Salah satu Pabrik Pengolahan Plastik yang berdekatan dengan TPA, disinyilar menimbulkan pencemaran dari air limbah, maraknya aksi dan audiensi yang dilakukan oleh mahasiswa dan Masyarakat mengenai lingkungan Hidup di Kota Tasikmalaya membuktikan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam hal ini dinas Lingkungan Hidup tidak melakukan hal Kongkret dalam menangani masalah lingkungan.
Permasalahan pencemaran air limbah sejauh ini belum terang benderang terkait apakah pencemaran air limbah ini bersumber dari TPA atau dari Pabrik, sejauh tidak ada kejelasan dari Dinas Lingkungan Hidup ini akan menjadi polemik berkepanjangan.
Ini merupakan potret pengawasan yang buruk dilakukan oleh dinas, karna kami menilai bahwa kasus serupa banyak terjadi di beberapa titik di Kota Tasikmalaya.
Seharusnya sebagaimana dalam pasal 71 UU No 32 tahun 2009 pejabat pengawas lingkungan berwenang dalam melakukan pemantauan dan menghentikan pelanggaran tertentu.
Maka dari ini pemerintah seharusnya gerak cepat jangan sampai menjadi bola liar.*
Oleh: Rijal Wildan Nursalim (Koordinator Aliansi Mahasiswa Tasikmalaya).
