Narasi Indonesia.com, Sulawesi Tengah - Koalisi Mahasiswa Pemerhati Lingkungan (KOMPLIK) Melaporkan PT.AKM atas perusakan lingkungan dan juga terindikasi melakukan korupsi sumber daya alam yang dilakukan dalam kawasan izin kontrak karya milik PT.CPM, pada Sabtu (22/3/2025).
Bersamaan dengan itu, Polda Sulawesi Tengah diduga kuat turut terlibat dalam kasus tersebut ditandai dengan adanya pembiaran dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan. PT AKM yang secara kedudukan sebagai penyedia jasa seharusnya tidak berkewenangan dalam aktifitas pertambangan dalam hal ini melakukan perendaman.
KOMPLIK juga menjelaskan bahwa aktifitas perendaman yang dilakukan PT.AKM tidak berdasarkan prinsip keberlanjutan sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup parah dan kerugian negara hingga mencapai 3 triliunan.
Dalam orasinya korlap yang dipimpin oleh Hendra menegaskan bahwasanya kejagung harus tegas dan cepat dalam merespon laporan yang kawan-kawan KOMPLIK masukan, itu bentuk keseriusan kejagung
"Dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Surat laporan tersebut diterima pihak kejagung dihadapan masa aksi dan diberi tenggat waktu selama 2 Minggu untuk membongkar praktik korup tersebut dan mempercepat proses penindakan dan penegakan hukum," lanjutnya.
Sebab jika ini dibuat larut maka akan berdampak pada stabilitas ekonomi diseputaran masyarakat lingkar tambang dan mengganggu investasi didaerah kota palu khususnya.*
(y/NI)
