Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menlu Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Bukan Relokasi, Mereka di Indonesia Bersifat Sementara

Jumat, 11 April 2025 | April 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-11T18:12:25Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menegaskan, evakuasi warga Gaza ke Indonesia bukan ditujukan sebagai bentuk "relokasi." Ia menegaskan, Indonesia menolak segala bentuk upaya relokasi warga Palestina dari Tanah Airnya.


Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, kata Sugiono, evakuasi warga Gaza ke Indonesia tak ditujukan untuk merelokasi.


"Sesuai arahan Presiden, keberadaan mereka di Indonesia bersifat sementara dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk “memindahkan” Warga Palestina tersebut dari Tanah Airnya," ujar Sugiono dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025), dikutip pada laman resmi Okezone.com.


Sugiono pun menegaskan, Indonesia tidak pada posisi mendukung upaya relokasi warga Palestina dari tanah airnya. Apalagi, kata Sugiono, upaya untuk merubah demografi bangsa merupakan pelanggaran hukum internasional.


"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa Indonesia menolak setiap upaya yang akan merelokasi atau memindahkan Warga Palestina dari Tanah Airnya. Setiap upaya yang mengubah “demografi” Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional," terangnya.


Kendati ingin evakuasi warga Gaza, Sugiono menerangkan, Pemerinrah Indonesia tengah melakukan konsultasi dengan berbagai negara, terutama dengan Pemerintah Palestina.


"Indonesia juga perlu memastikan bahwa semua langkah tersebut sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan rakyat Palestina dan mendapat dukungan negara – negara di Kawasan," ujarnya.


"Di tingkat nasional, Kemlu juga akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait guna menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, khususnya yang berkaitan dengan aspek teknis pelaksanaannya sejak keberangkatan dan kepulangan Warga Palestina tersebut," imbuh Sugiono.


Ia menerangkan, waktu pelaksanaan rencana tersebut akan ditetapkan apabila semua konsultasi dengan berbagai negara dan persiapan teknis dapat diselesaikan. "Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang melanjutkan konsultasi dengan berbagai negara dan persiapan di dalam negeri sebelum pelaksanaan rencana tersebut," pungkas Sugiono.


Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan, Indonesia siap menampung warga Gaza, korban agresi militer Israel. Sedianya, Prabowo berkata, Indonesia akan menampung 1.000 warga Gaza untuk mendapat perawatan hingga kembali sehat.

Kesiapan itu diungkapkan Prabowo sebelum melakukan lawatan ke sejumlah negara di Timur Tengah dan Turki, Rabu 9 April 2025 dini hari. Prabowo pun akan berkonsultasi dengan para pemimpin negara Timur Tengah ihwal rencana evakuasi warga Gaza ini.


"Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, kami nanti segera kirim Menteri Luar Negeri untuk diskusi dengan Palestina dan piha-pihak daerah tersebut, bagaimana pelaksanaanya," terang Prabowo saat jumpa pers di Pangkalan TNI AU Halimperdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu 9 April 2025.


Prabowo menyatakan, Indonesia siap mengevakuasi warga Gaza baik anak-anak, mauapun dewasa. Bahkan, Prabowo menyatakan, Indonesia akan mengirim pesawat untuk mengevakuasi warga Gaza.


"Kami siap untuk mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yang yatim piatu, siapapun yang oleh Pemerintah Palestina terkait disitu mereka ingin dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kita memperkirakan mungkin jumlahnya sekitar 1.000 untuk gelombang pertama," tutur Prabowo.


Kendati demikian, Prabowo menjelaskan, evakuasi warga Gaza itu bisa terealisasi dengan syarat seluruh pihak bisa setuju dengan rencana ini. Syarat kedua, kata dia, warga Gaza hanya sementara di Indonesia.


"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini, kedua mereka hanya sementara sampe mereka pulih, sehat kembali dan pada saat mereka pulih sehat kembali, kondisi di Gaza memungkinkan, mereka harus kembali ke negara asal," terang Prabowo.


"Oleh karena itu saya harus konsultasi dengan pemimpin di daerah tersebut, karena sering kami dikirim utusan, di telfon bagaimana kesiapan Indonesia untuk bantu mencari penyelesaian, membantu mendorong penyelesaian di Gaza," pungkas Prabowo.*

×
Berita Terbaru Update