![]() |
Doc. Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam melakukan tanda-tangan MoU kerja sama Internasional bersama MAGNT Australia |
Narasi Indonesia.com, Mataram- Museum Negeri Nusa Tenggara
Barat (NTB) secara resmi menjalin kerja sama dengan Museum and Art Gallery of
the Northern Territory (MAGNT), Australia, melalui penandatanganan Memorandum
of Understanding (MoU), pada Rabu (9/4/25).
Penandatanganan MoU ini merupakan perjanjian kerja sama yang
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan Museum Negeri
NTB melalui kolaborasi internasional yang berkelanjutan.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan secara resmi
dalam sebuah pertemuan daring yang dihadiri oleh perwakilan dari kedua museum,
serta disaksikan oleh perwakilan dari dewan kebudayaan daerah NTB dan
perwakilan diplomatik Australia di Indonesia.
Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, menyampaikan bahwa
kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mendorong kemajuan museum
sebagai pusat pelestarian budaya, pendidikan, dan destinasi wisata yang
berkualitas.
“Kami sangat antusias dapat bekerja sama dengan MAGNT. Ini
akan menjadi peluang besar untuk belajar dari pengalaman internasional dan
memperkuat peran museum dalam melestarikan warisan budaya NTB,” ujarnya.
Kerja sama ini, lanjutnya juga mempunyai nilai strategis
antara Indonesia dengan Australia. Menurutnya, melalui MoU ini akan menjadi
pintu masuk untuk membangun kerja sama lintas lembaga, tidak hanya dengan
museum yang ada di Darwin tapi juga akan menjadi referensi dalam kerja sama
dengan institusi pendidikan, dengan kelompok masyarakat, dengan
individu-individu yang memang mempunyai perhatian terhadap museum.
“Jadi kita membangun kerjasama ini akan menguntungkan dua bela pihak, pertama Australia itu sangat
banyak mengkoleksi terkait dengan beda-benda
warisan kebudayaan masyarakat Indonesia
dan mereka perlu data, dan yang kedua terkait dengan tata kelola,
pertukaran SDM sehingga ini akan memberikan nilai positif bagi kedua bela
pihak”, kkatanya.
Dirinya juga mengatakan kerja sama internasional ini sebagai
kesempatan bagi NTB untuk membangun diplomasi kebudayaan secara internasional,
karena gubernur NTB telah menyampaikan rencana strategis bahwa potensi
masyarakat Nusa Tenggara Barat harus di informasikan kepada dunia dengan
tagline NTB Makmur Medunia sehingga keragaman budaya yang ada tidak hanya
dinikmati oleh masyarakat NTB tapi juga dunia.
“Nah, bagi kita museum NTB harus bisa menterjemahkan visi
gubernur, sehingga visi itu bisa memberikan efek promosi dan diplomasi
kebudayaan kita di masyarakat Australia”, tuturnya.
Direktur dari MAGNT, Adam Walls menyambut baik dalam kerja
sama ini. Ia mengatakan melalui kerja sama dengan Museum NTB dalam pengembangan
kebudayaan ini dapat menjadi salah satu pendukung untuk membangun hubungan
Indonesia dan Australia.
Kerja sama yang mencakup berbagai bidang, antara lain
pengembangan sumber daya manusia, peningkatan standar pengelolaan koleksi,
pertukaran informasi dan keahlian, serta penyelenggaraan program-program
pameran dan edukasi bersama sebagai sebagai upaya untuk mendukung pengembangan
Museum NTB.
“Kami percaya kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi
kedua institusi. Selain bertukar pengalaman, kami juga berharap dapat menjalin
hubungan antar budaya yang lebih erat antara Australia dan Indonesia,”
jelasnya.
Sementara itu,
Anggota Dewan Kebudayaan Daerah NTB, H. Khairul Anwar mengapresiasi langkah
kerja sama ini. Menurutnya, ini salah satu terobosan dari museum NTB untuk
meningkatkan eksistensinya sebagai lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan
bahkan lebih jauh lagi museum telah melakukan program-program yang sifatnya
tidak secara nasional tapi secara internasional.
“Jadi dengan andanya kerjasama ini kita bisa lihat hubungan
kebudayaan di Australia Utara dengan Indonesia teutama pelaut Bugis Makasar
yang sejak dulu sudah mecari di sana dan mereka berhubungan dengan suku
aborigin”, terangnya.
Dengan begitu dirinya berharap museum sebagai lembaga yang
berkaitan dengan penelitian mungkin melalui kerjasama ini bisa mengkaji lebih
dalam bagaimana kelanjutan hubungan Indonesia dengan Australia.
(m/NI)