×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Negeri Jackie Chan Serang Balik Trump, Boikot Kirim Paket ke AS

Jumat, 18 April 2025 | April 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-18T18:23:59Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Hong Kong, yang menjadi tempat lahir aktor kenamaan dunia, Jackie Chan memilih kebijakan untuk melawan kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif dagang yang tinggi terhadap mitra dagang utamanya.


Pemerintah Hong Kong memilih untuk menghentikan seluruh layanan pengiriman paket dari maupun ke Amerika Serikat, sebagaimana dilansir CNN Internasional.


Dalam sebuah pernyataan resmi yang dipublikasikan pada Rabu lalu, pemerintah Hong Kong memutuskan untuk menghapuskan layanan pengecualian de minimis untuk barang-barang yang dikirim ke AS, sebagai bentuk respons terhadap tindakan Trump, dikutip pada laman resmi CNBC Indonesia.


Pengecualian dengan istilah de minimis itu sebelumnya berlaku untuk pengiriman internasional yang masuk ke AS senilai US$ 800 atau kurang.


"AS tidak masuk akal, menindas dan mengenakan tarif secara sewenang-wenang," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan resmi, dikutip Jumat (18/4/2025).


"Masyarakat di Hong Kong harus siap membayar biaya yang sangat tinggi dan tidak masuk akal akibat tindakan AS yang tidak masuk akal dan menindas," tegas pemerintah Hong Kong.


Layanan Hong Kong Post juga akan segera berhenti menerima paket yang dikirim melalui laut dan berhenti menerima paket melalui udara dari AS mulai 27 April. Barang pos lain yang hanya berisi dokumen, misalnya surat, tidak akan terpengaruh.


Keputusan serangan balasan pemerintah Hong Kong ke AS ini membuat perusahaan dan individu di negara itu harus membayar kurir swasta seperti DHL, FedEx, dan UPS untuk mengirimkan paket dari dan ke AS.


Seorang juru bicara DHL mengatakan kepada CNN bahwa pihaknya akan terus memproses pengiriman ke AS, memantau situasi, dan bekerja sama dengan pelanggan untuk membantu mereka mengikuti perkembangan perdagagan internasional terkini.


FedEx mengatakan bahwa semuanya berjalan seperti biasa. Sedangkan UPS tidak memberikan komentar setelah dimintai tanggapan oleh CNN terhadap kebijakan pemerintah Hong Kong itu.


Hong Kong, kota semi-otonom di Tiongkok, telah lama dikenal sebagai pelabuhan perdagangan internasional yang bebas dan terbuka, yang mengenakan pungutan impor minimal dan tidak ada pajak penjualan.


Hong Kong sebelumnya juga memiliki status perdagangan khusus dengan AS, yang memungkinkan barang dari kota tersebut dikenakan tarif lebih rendah dan proses bea cukai yang terpisah dari barang dari Tiongkok daratan.


Namun, pemerintah Trump secara gegabah telah menandatangani perintah eksekutif awal bulan ini yang berisi menaikkan tarif barang-barang senilai US$ 800 yang dikirim dari China, termasuk Hong Kong, dengan alasan hal itu digunakan oleh pengecer untuk menghindari pajak impor dan pemeriksaan bea cukai.


Awalnya, barang-barang tersebut akan dikenakan tarif sebesar 30% pada 2 Mei. Namun, perintah eksekutif terbaru Trump minggu lalu menaikkan tarif menjadi 120% (atau biaya "per item pos" sebesar $100 mulai tanggal 2 Mei, yang akan naik menjadi $200 pada tanggal 1 Juni).


Trump mencabut status perdagangan khusus pada 2020 selama pemerintahan periode pertamanya, menyuarakan kekhawatiran atas memburuknya kebebasan dan otonomi kota tersebut saat Beijing menindak keras protes dan memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang luas di pusat keuangan tersebut.


Seiring meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing, Hong Kong semakin terperangkap dalam perang dagang kedua negara. Ekspor dari Hong Kong kini dikenakan tarif 145% yang sama seperti yang dikenakan pemerintahan Trump terhadap impor dari China, meskipun Hong Kong telah memutuskan untuk tidak mengikuti langkah Beijing dalam membalas dengan mengenakan tarif 125% terhadap impor Amerika.


Pemimpin Hong Kong, John Lee, yang dipilih oleh komite yang sebagian besar ditunjuk pemerintah dan pro-Beijing, bergabung dengan pejabat China pada hari Selasa untuk membalas tindakan Washington.


"Tindakan keras Amerika Serikat terhadap Tiongkok dan Hong Kong telah menjadi kegilaan," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi selama acara keamanan nasional.


"Mereka menggunakan perdagangan sebagai senjata untuk mengenakan apa yang disebut tarif timbal balik sebesar 145% terhadap Hong Kong ... Ini tidak hanya menunjukkan bahwa AS penuh dengan kekeliruan tetapi juga menunjukkan wajah sebenarnya dari hegemoni AS yang diproklamirkan sendiri," katanya.


Kepala eksekutif Hong Kong sebelumnya jguga telah mengatakan bermaksud mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas tarif AS. China mengatakan telah mengajukan keluhan kepada badan perdagangan dunia itu, dengan mengatakan tindakan itu melanggar aturan WTO.*

×
Berita Terbaru Update