Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ribuan Warga AS Kembali Gelar Unjuk Rasa Menentang Trump

Sabtu, 19 April 2025 | April 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-20T03:00:35Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di Washington dan kota-kota lain seluruh AS pada hari Sabtu (19/4/2025) untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap kebijakan Presiden Donald Trump tentang deportasi, pemecatan pegawai pemerintah, dan perang di Gaza dan Ukraina.


Di luar Gedung Putih, pengunjuk rasa tampak membawa spanduk bertuliskan "Pekerja harus memiliki kekuasaan," "Tidak ada kerajaan," "Hentikan mempersenjatai Israel" dan "Proses hukum", dikutip pada laman resmi CNBC Indonesia.


Dikutip dari Reuters & CNA, beberapa demonstran bahkan meneriakkan dukungan untuk migran yang telah dideportasi oleh pemerintahan Trump atau tengah diproses untuk dideportasi. Mereka juga menyatakan solidaritas dengan orang-orang yang dipecat oleh pemerintah federal dan universitas-universitas yang pendanaannya terancam oleh Trump.


"Ketika Trump dan pemerintahannya memobilisasi penggunaan mesin deportasi AS, kami akan mengorganisir jaringan dan sistem perlawanan untuk membela tetangga kami," kata seorang pengunjuk rasa dalam unjuk rasa di Lafayette Square dekat Gedung Putih.


Pengunjuk rasa lainnya melambaikan bendera Palestina sambil mengenakan syal keffiyeh, meneriakkan "bebaskan Palestina" dan menyatakan solidaritas dengan warga Palestina yang tewas dalam perang Israel di Gaza.


Beberapa demonstran membawa simbol yang menyatakan dukungan untuk Ukraina dan mendesak Washington untuk lebih tegas dalam menentang perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina. Sejak pelantikannya pada bulan Januari, Trump dan sekutu miliardernya, Elon Musk, telah menghancurkan pemerintah federal, memecat lebih dari 200.000 pekerja dan berupaya membubarkan berbagai lembaga.


Pemerintah juga telah menahan sejumlah mahasiswa asing dan mengancam akan menghentikan pendanaan federal untuk universitas atas program keberagaman, kesetaraan dan inklusi, inisiatif iklim dan protes pro-Palestina. Kelompok hak asasi manusia telah mengutuk kebijakan tersebut.


Di dekat Monumen Washington, spanduk dari para demonstran bertuliskan: "kebencian tidak pernah membuat negara mana pun hebat" dan "hak yang sama untuk semua tidak berarti hak yang lebih sedikit untuk Anda." Demonstrasi juga diadakan di New York City dan Chicago, di antara puluhan lokasi lainnya. Ini menandai hari kedua demonstrasi nasional sejak Trump menjabat.*

 

×
Berita Terbaru Update